Tingginya permintaan dunia terhadap potassium awal tahun ini membuat kendali “permainan”di tangan produsen. Kredit: Kommersant
Perusahaan Uralkali telah bekerja sama dengan China dalam perdagangan potassium klorida dengan harga US$ 305/ton. Di dalam proses negosiasi, dari pihak Russia bersikeras pada harga US$ 330/ton, sedangkan China pada harga US$280-290/ton.
Tahun 2013, Uralkali menjual potassium klorida ke China dengan harga US$ 400/ton. Jatuhnya harga tersebut terjadi setelah musim panas 2013. General Manager Uralkali saat itu, Vladislav Baumgertner, memutus kontrak dengan perusahaan potassium Belarussia.
Volume penjualan Uralkali di China pada semester pertama 2014 sama dengan semester pertama 2013, yaitu 700 ribu ton. Tetapi dalam kontrak baru tidak dibahas mengenai tambahan volume sebesar 300 ribu ton, yang ada dalam kontrak sebelumnya, menurut narasumber RBK daily.
“Itu menandakan bahwa China menurunkan kebutuhannya terhadap potassium klorida dan tidak membutuhkan tambahan”, kata pengamat dari BKS group, Oleg Petropavlovskiy.
“Harga yang telah disepakati Uralkali memberikan harapan harga potassium klorida di pasar komoditas, berdasarkan kontrak jangka panjang akan melambung”, menurut pengamat dari perusahaan investasi UFS IC, Anna Milostnova.
Penandatanganan kontrak dengan konsumen China semacam acuan bagi pelaku pasar. Sebab China adalah konsumen utama Uralkali.
Pasokan ke China memberikan lebih dari sepertiga pendapatan produsen (Uralkali). Harga kontrak dengan pembeli China umumnya merupakan harga terendah dibandingkan yang lain.
Menurut narasumber Kommersant, semua produksi Uralkali telah terikat kontrak untuk bulan Januari, bahkan hampir sepanjang Februari. Untuk beberapa daerah, hal tersebut dapat menyebabkan harga potassium klorida naik per 1 Maret 2014.
Seperti di Brasil, menurut narasumber Kommersant, harga potassium klorida per ton adalah US$ 350-360/ton.
Pada bulan Januari dan Februari, Russia telah mengikat kontrak dengan harga US$ 310-320/ton. Menurut informasi Fertecon, pengiriman Uralkali pada bulan-bulan tersebut mencapai 120-150 ribu ton/bulannya.
Berdasarkan informasi narasumber Kommersant, permintaan potassium klorida dan proses pemulihan di pasar menjadi katalisator untuk pertumbuhan harga berbagai jenis pupuk. Harga pupuk dengan unsur nitrogen dan fosfor naik sebesar US$ 40-50/tonnya.
Konstantin Yuminov dari Riaffeisenbank menerangkan peningkatan permintaan komoditas tersebut di Brasil dikarenakan, penanaman kedelai sampai panennya membutuhkan pupuk yang sangat besar.
Peningkatan harga di pasar yang besar ini akan menjadi katalisator untuk proses serupa di berbagai daerah di dunia ini. Dalam waktu bersamaan Konstantin juga mengatakan bahwa perutmbuhan harga akan berjalan mulus.
Sergey Filchenkov dari Metropol group memperkirakan di tahun 2014 situasi ekonomi secara keseluruhan menjadi sulit untuk produsen potassium dikarenakan tingginya stock potassium di China dan juga rendahnya harga komoditas tersebut pada umumnya.
Kombinasi dari material Kommersant dan http://rbcdaily.ru/industry/562949990298344
Meninjau 22 tahun modernisasi dalam ekonomi Rusia
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda