Khusyuk demi Pertebal Iman: Potret Ibadah Tarawih di Rusia

Selain berpuasa, salah satu ibadah yang lazim dilaksanakan pada bulan ini adalah salat Tarawih.

Selain berpuasa, salah satu ibadah yang lazim dilaksanakan pada bulan ini adalah salat Tarawih.

@masdjidru / Instagram
Datangnya bulan Ramadan selalu disambut penuh suka cita oleh umat Islam, tak terkecuali di Rusia. Selain berpuasa, salah satu ibadah yang lazim dilaksanakan pada bulan ini adalah salat Tarawih. Berikut beberapa potret aktivitas ibadah Tarawih muslim Rusia selama Ramadan yang dibagikan melalui Instagram.

Salat Tarawih adalah salat sunah yang dilakukan khusus hanya pada bulan Ramadan. Salat sunah ini dilaksanakan selepas salat Isya dan biasanya dilakukan secara berjemaah di masjid. 


Ada beberapa praktik terkait jumlah rakaat dan jumlah salam pada salat Tarawih. Pada masa Nabi Muhammad, salat Tarawih dikerjakan sebanyak delapan rakaat. Kadang dilakukan dalam dua salam atau empat salam. 


Nabi Muhammad menghentikan salat Tarawih berjemaah di masjid karena khawatir umatnya akan menganggap ibadah tersebut sebagai suatu kewajiban.


Barulah pada zaman khalifah Umar bin Khattab, salat Tarawih berjamaah dihidupkan kembali dengan 20 rakaat dan dilanjutkan tiga rakaat witir.


Sejak saat itu, umat Islam di seluruh dunia menjalankan salat Tarawih tiap malam-malam bulan Ramadan dengan 20 rakaat.


Pada praktiknya, jumlah rakaat salat Tarawih di tengah masyarakat pun tidak seragam. Hal ini terjadi karena sebagian ulama memiliki pandangan yang berbeda.


Islam adalah agama dengan jumlah penganut terbesar kedua di Rusia. Sejak berabad-abad silam, masyarakat Muslim telah hidup berdampingan secara damai dengan para pemeluk Ortodoks. 


Pada pembukaan Masjid Agung Moskow bulan September 2015 lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutkan bahwa Islam tradisional merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan spiritual Rusia. Ia pun menekankan selama berada-abad lamanya, ‘tradisi Islam telah berkembang di Rusia’ dan pemerintah akan terus membantu pengembangan teologi Islam.


Ucapan Putin tersebut secara tidak langsung mencerminkan posisi resmi pemerintah Rusia yang menilai bahwa Islam merupakan agama yang cinta damai dan bersahabat yang tidak ada sangkut pautnya dengan pemahaman sesat kelompok radikal atau teroris.


Saat ini, belum ada data resmi mengenai jumlah pemeluk agama Islam di Rusia. Hasil sensus terakhir pada 2002 mencatat jumlah warga yang secara tradisional menganut Islam ada sebesar 14,5 juta jiwa atau sepuluh persen dari total populasi nasional. 


Sementara, sekitar sepuluh ribu orang keturunan Slavia (kelompok etnis yang mayoritas tinggal di Eropa Timur, termasuk di dalamnya etnis Rusia-red.) telah masuk Islam dan jumlahnya terus bertambah.


Para ahli agama menyebutkan, satu dari sepuluh orang yang telah pindah agama bekerja di media.


Menurut perkiraan Administrasi Spiritual Muslim di Rusia bagian Eropa, penganut Islam di Rusia pada waktu itu berjumlah sekitar 20 juta jiwa, sedangkan hasil survei Levada Center pada November 2013, sebesar tujuh persen dari populasi Rusia adalah penganut agama Islam.


Populasi sejumlah daerah di Rusia secara tradisional adalah penganut ajaran Islam. Daerah-daerah ini di antaranya adalah republik-republik di Kaukasus Utara, seperti Ingushetia, Chechnya, Dagestan, Kabardino-Balkaria, Karachay-Cherkessia, serta Tatarstan dan Bashkortostan.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki