Foto: Matthew Traver
Kami sedang dalam perjalananan dari Krasnoyarsk (4.153 kilometer sebelah timur Moskow) menuju Shushenskoye (4.340 kilometer sebelah timur Moskow). Di luar jendela bus yang kami tumpangi, tampak pemandangan pegunungan yang tertutupi hutan, dan pegunungan yang membuka jalan ke lekukan perbukitan dan padang rumput dengan tumulus.
Matthew Traver, seorang fotografer dan pembuat film asal London sudah melakukan perjalanan selama dua setengah hari. Kini ia tengah dalam perjalanannya dari puncak tertinggi Siberia, yaitu Gunung Belukha menuju Shushenkoye, sebuah pemukiman terpencil di wilayah Krasnoyarsk yang menjadi lokasi festival musik rakyat dan kerajinan internasional 'Mir Sibiri' (Dunia Siberia -red).
Setibanya di lokasi, para tamu festival dapat memilih akomodasi di pondok kayu antik yang berada di Novaya Derevnya atau bermalam di perkemahan lengkap dengan bubur nasi sebagai santapan pagi yang menjadi rasa yang tak terlupakan bagi siapa saja yang lahir di Uni Soviet. Sudah terbiasa dengan hidup outdoor, Matthew memilih lokasi berkemah dengan semua fitur berkemah khas Siberia: hutan, nyamuk, dan malam yang panjang di sekitar api unggun.
Di festival tersebut, pagi hari dimulai dengan ritual tertentu. Para perempuan akan pergi di waktu subuh untuk mengumpulkan embun di rerumputan dengan pita dan menggunakannya untuk mencuci muka. Setelah itu, mereka membuat karangan bunga hias dan menyematkan bunga segar ke rambut mereka.
Di Mir Sibiri, para tamu, artis, dan pengrajin dianjurkan untuk mengenakan kostum tradisional. Seperti yang diamati oleh Matthew, "selama 30 tahun saya hidup dan berpergian, saya belum pernah melihat beragam budaya, bangsa, dan pakaian tradisional langsung di hadapan saya. Hanya dalam satu hari menonton dan mendengarkan semua pemusik di Mir Sibiri, saya bisa belajar dan melihat komponen tradisional dari tempat-tempat seperti Belarus, Ukraina, Tuva, Buryatia, Sakha, Chukotka, Tatar, Chechnya, Kalmyks, Moldova, Altay, Nenetsk, dan masih banyak lagi," kenang Matthew.
Selama berlangsungnya festival Mir Sibiri, rasa lapar bisa dibilang tidak mungkin untuk dirasakan. Hal tersebut dikarenakan para tamu akan disugui shurpa (kaldu daging dengan sayuran hijau dan potongan sayuran besar), lagman (semangkuk besar mie dan daging), serta pai isi kubis, keju, atau sturgeon.
"Saya pikir satu hal yang paling istimewa dalam kuliner Rusia adalah supnya! Solyanka sangat kaya akan rasa, tetapi tahun lalu saya mencicipi okroshka untuk pertama kalinya dan saya berpikir rasanya cukup unik, hal ini dikarenakan kvass yang digunakan sebagai salah satu bahannya. Saya pribadi tidak tahu sup di Eropa yang memiliki rasa serupa dengan okroshka," tutur Matthew.
Kapan: 7 - 9 Juli 2017
Dimana: Desa Shushenskoye, Wilayah Krasnoyarsk
Foto: Mikhail Maklakov
Ayran adalah minuman susu fermentasi dan merupakan menu penting bagi penggembala ternak. Proses pembuatannya dimulai pada akhir Juni. Ayran pertama adalah simbol musim yang makmur bagi pengembara, sehingga hal ini dirayakan secara besar-besaran: dengan ritual, permainan rakyat, perlombaan, bernyanyi, dan menari.
Ladang Sagaysk yang terletak 95 kilometer dari Abakan penuh sesak dengan ribuan orang. Para musisi memainkan instrumen rakyat, menyanyikan nyanyian tenggorokan dalam bahasa ibu mereka. Suara tabuhan drum dan suara tenggorokan Tuvan sangat mengesankan jika dimainkan di tempat terbuka.
Foto: Mikhail Maklakov
Günther Kreuzer, seorang wisatawan asal Austria yang telah mengunjungi Khakassia mengatakan: "Saya merasakan kekuatan alam yang besar di tempat yang tidak terpengaruh oleh peradaban. Ruang terbuka yang besar membawa pikiran saya lebih terbuka."
Bagian penting dari festival adalah kompetisi ayran. Para wanita akan menyeduh ayran dan menghidangkannya kepada para tamu, hal ini akan mendorong mereka untuk menghargai berbagai nuansa rasa. Di padang rumput yang panas terik, segelas ayran dingin bersoda adalah cara terbaik untuk bertahan dalam cuaca panas. Sebelum meminum ayran, orang Khakassia biasanya menyanyikan lagu-lagu tradisional takhpakhi.
Foto: Mikhail Maklakov
Para tamu mencoba hidangan khas Khakassia, yaitu myun (kaldu kambing), charba ugrei (kaldu daging dengan jelai), dan potkhy (krim asam mendidih dengan tepung dan telur). "Di sini saya berkesempatan untuk mencicipi daging kambing yang sangat lezat. Dalam hidup saya, baru kali ini saya menyukai daging kambing, yaitu ketika diolah menjadi sup spesial Khakassia," tutur Günther.
Tanggal: 1 - 2 Juli 2017
Dimana: Padang Sagaysk, terletak 95 kilometer dari Abakan, ibukota Republik Khakassia
Foto: TASS/Alexandra_Mudrats
Permainan Yordynsky adalah sebuah festival etnokultural dari masyarakat Eurasia yang menyatukan para pria untuk saling bersaing menguji kekuatan dan kelincahan, serta wanita untuk berlomba dalam kontes kecantikan. Acara ini rutin diadakan setiap tahun. Lokasi festival sudah dipilih sejak dahulu kala, yaitu gunung suci Yokhe Yord dan Baga Yord yang berada delapan kilometer dari pemukiman Yelantsy di wilayah Irkutsk.
Foto: TASS/Alexandra Mudrats
Di bawah langit musim panas yang cerah, para pegulat bersemangat untuk menguji kekuatan mereka terhadap satu sama lain. Para penunggang kuda turut berpartisipasi dalam perlombaan. Pemanah akan membidik sasaran menggunakan busur tradisional, dan pengangkat beban akan diberikan 'siksaan', mereka diharuskan mengangkat dan memindahkan batu yang bobotnya mulai dari 110 hingga 125 kilogram.
Foto: TASS/Alexandra Mudrats
Berabad-abad yang lalu, para pemenang permainan ini mendapatkan hadiah berupa ternak atau hak untuk menikahi gadis tercantik. Isabelle, seorang wisatawan dari Prancis mengaku menonton seni bela diri nasional Buryatia dengan penuh minat: "Sebenarnya saya sudah cukup mengenal Olimpiade, tetapi di sini, saya menyaksikan beberapa olahraga baru!"
Foto: TASS/Alexandra Mudrats
Selain kompetisi, acara utama dalam festival ini adalah Yokhor, yaitu ritual tarian cincin masyarakat Eurasia mengelilingi gunung suci. Dibutuhkan setidaknya 700 orang untuk membentuk lingkaran. Sejauh ini, selalu ada cukup relawan yang sanggup menari sepanjang malam dan saling berpegangan tangan dengan orang-orang yang belum mereka kenal sebelumnya: Pada festival tahun 2015, terkumpul setidaknya 5.000 tamu yang membentuk tiga cincin raksasa untuk mengelilingi pegunungan.
Foto: TASS/Alexandra Mudrats
Isabelle mengatakan bahwa "tidak mudah untuk sampai ke sini, dan tingkat kenyamanannya berada jauh di bawah yang biasa diharapkan turis asing. Tapi perjalanan ini merupakan kejutan yang menyenangkan bagi saya. Saya tidak tahu bahwa Siberia adalah rumah bagi begitu banyak orang, dan masing-masing dari mereka memiliki sejumlah fitur unik yang tidak dapat ditemukan di Eropa."
Kapan: 15 - 18 Juni 2017
Dimana: Desa Yelantsy, Wilayah Irkutsk
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda