Empat Legenda Urban Terpopuler di Ibu Kota Rusia

Construction of Fonvizinskaya metro station on the Lyublinsko-Dmitriyevskaya Line in Moscow

Construction of Fonvizinskaya metro station on the Lyublinsko-Dmitriyevskaya Line in Moscow

Vitaliy Belousov / RIA Novosti
Tikus raksasa di metro, hantu tentara Napoleon, atau penyihir berusia 500 tahun — Anda tak akan pernah kekurangan mitos dan legenda urban seputar ibu kota Rusia.

Salah satu legenda urban paling terkenal di dunia adalah tentang buaya yang diduga menghuni sistem saluran got kota New York. Orang Rusia ternyata tak mau ketinggalan dari Amerika dalam hal imajinasi populer. Di Moskow, beberapa orang mengaku pernah melihat tikus raksasa di metro, sementara yang lain pernah bicara tentang hantu dan ‘radiasi mutan’ di menara televisi Ostankino.

Misteri Metro Moskow

Pembangunan stasiun metro Fonvizinskaya di Jalur Lyublinsko-Dmitriyevskaya di Moskow. Sumber: Vitaliy Belousov / RIA NovostiPembangunan stasiun metro Fonvizinskaya di Jalur Lyublinsko-Dmitriyevskaya di Moskow. Sumber: Vitaliy Belousov / RIA Novosti

Terkait rumor mengenai kereta bawah tanah Moskow, kenyataan sering bersandingan erat dengan fiksi. Ada jalur kereta bawah tanah rahasia milik militer dan pemerintah di bawah kota yang dijuluki ‘Metro 2’. Hal itu bahkan tak dibantah oleh para pejabat.

Namun, para penggemar mitos tak berhasil menemukan informasi akurat mengenai hal ini selama bertahun-tahun. Apakah hanya ada satu jalur atau terdapat seluruh sistem yang berbeda? Atau adakah kota bawah tanah berpenduduk 15 ribu jiwa? Sebagaimana legenda urban pada umumnya, terdapat ribuan versi mengenai hal ini. Mereka disatukan oleh aura kerahasiaan dan bahaya.

“Sungguh menakutkan mendengar suara sepatu bot di dekat lokasi yang diduga merupakan gerbang masuk Metro 2,” kata Konstantin, salah satu anggota komunitas “penggali” Moskow — sebuah komunitas yang mengeksplorasi bungker, sumur, terowongan, dan fasilitas lainnya. “Apakah itu masih dikawal oleh KGB, atau semacamnya?” 

Selain itu, seorang Muscovite (sebutan bagi warga Moskow -red.) lainnya mengklaim bahwa teman penggalinya diduga pernah ditembak oleh pasukan khusus saat ia mencoba mencari lini Metro 2. Kisah para penggali yang sulit diverifikasi mengenai petualangan mereka ke fasilitas tertutup ini memperparah rasa penasaran masyarakat.

“Nenek saya bercerita mengenai Metro 2 saat saya masih kecil. Ia juga pernah bercerita tentang tikus mutan,” kata Valeria, seorang warga Moskow. Pada 1990-an, berbagai tabloid menerbitkan cerita mengenai tikus raksasa yang tinggal di terowongan.

Jadi, Splinter dari “Teenage Mutant Ninja Turtles” dapat menemukan teman di katakombe Moskow. “Ini adalah sains: radiasi dari batuan menciptakan tikus mutan,” kata warga Moskow lainnya, Pavel. “Tapi mereka tinggal di ruang teknis, karena itu Anda tak bisa melihatnya.” Faktanya, tentu saja, binatang besar tak bisa bertahan hidup di bawah tanah.

Rumah Beria

Bekas gedung Komisaris Rakyat untuk Keamanan Negara Uni Soviet kini digunakan sebagai gedung Kedutaan Besar Tunisia. Sumber: Lori / Legion-MediaBekas gedung Komisaris Rakyat untuk Keamanan Negara Uni Soviet kini digunakan sebagai gedung Kedutaan Besar Tunisia. Sumber: Lori / Legion-Media

Tak hanya bungker bawah tanah elit Soviet yang diselimuti legenda, tapi juga bangunan yang berdiri di atas permukaan, seperti gedung Komisaris Rakyat untuk Keamanan Negara Uni Soviet yang sekaligus merupakan rumah tangan kanan Stalin, Lavrenty Beria.

Dalam interogasi pada 1953, Beria mengaku telah menculik dan memerkosa ratusan perempuan. Namun demikian, keaslian laporan tersebut masih diperdebatkan (Beria ditangkap oleh Khrushchev dalam pergolakan kekuasaan dan dokumen tersebut bisa saja dipalsukan setelah penembakan sang musuh berbahaya).

Namun, citra Beria yang sadis terlukis jelas di benak orang-orang, dan rumahnya di Moskow dikelilingi oleh rumor gelap. Kabarnya, sebuah mobil tak terlihat meluncur di Malaya Nikitskaya ulitsa pada tengah malam, dengan suara motor tua menggerung-gerung. Terdengar pula langkah kaki dan hantu Beria datang ke rumahnya untuk melakukan kekerasan: pejalan kaki yang penasaran akan segera mendengar suara perempuan menangis dari balik dinding. 

Mereka yang skeptis akan berkata bahwa tangisan itu berasal dari para pegawai lembur Kedutaan Tunisia (rumah sang komisaris kini digunakan sebagai gedung kedutaan). Namun, versi ini — tentu saja — jauh lebih membosankan.

Prajurit Napoleon dan Penyihir Berusia 500 Tahun

Kilatan petir di sekitar menara TV Ostankino di Moskow. Sumber: Denis Murin / RIA NovostiKilatan petir di sekitar menara TV Ostankino di Moskow. Sumber: Denis Murin / RIA Novosti

Bukan cuma pusat kota yang punya legenda. Banyak orang percaya bahwa ratusan tentara Napoleon dikubur di Bukit Peredelkino, sebuah desa liburan di pinggiran Moskow, pada 1812. Para penggemar dunia mistik menceritakan mengenai gundukan-gundukan di desa itu dengan bumbu-bumbu mistis. Mereka percaya bahwa barang-barang elektronik akan rusak dan para pelancong akan menghilang di sana.

Namun pada kenyataannya, sepertinya tak ada kuburan massal di sana. “Setelah perang sengit dengan Napoleon, para petani melihat gaungnya di mana-mana, jadi ini adalah mitos kuno,” kata peneliti dari Museum Moskow pada RBTH. “Pada abad ke-19, arkeolog menggali gundukan Slavia dari abad X dan XI. Namun, penduduk di desa sekitar masih menganggapnya sebagai kuburan tentara Prancis.”

Permukiman Ostankino, yang merupakan tempat berdirinya menara televisi tertinggi di Eropa, juga tak lepas dari mitos. Kabarnya, menara tersebut dikuasai oleh hantu nenek tua yang dibunuh pada abad XVI. Kini, ia dipercaya berjalan-jalan berkeliling dan memprediksi bencana alam.

Penyihir berusia 500 tahun ini dipercaya telah memprediksi pembunuhan jurnalis televisi ternama Vlad Listyev dan kebakaran di Ostankino pada 2000. Kadang, kisah-kisah itu dilengkapi dengan detail mencolok, misalnya, furnitur di kantor Listyev diduga digerogoti oleh binatang yang bermutasi akibat radiasi menara setelah kematiannya. 

Ada pula rumor yang tak terlalu berdarah, sebagai contoh, salah satunya mengenai sebuah buldoser yang tertanam di gedung pusat televisi karena kesalahan. Yana Sidorova, penulis studi mengenai legenda Ostankino, mengatakan bahwa staf pusat televisi tersebut tak benar-benar percaya akan cerita semacam ini, tapi mereka dengan senang hati menyebarkannya.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki