Seorang model memamerkan busana di Volvo-Fashion Week dari koleksi Lady Firdaws oleh rumah mode Firdaws yang didirikan istri kepala Republik Chechnya Medni Kadyrova dan perancang busana Zarimy Yahaeva.
Vladimir Astapkovitch / RIA NovostiRBTH mewawancarai tiga perancang busana muslim Rusia mengenai perkembangan industri mode muslim di Rusia.
Rezeda Sulaiman: Saya Becermin dan Saya Terlihat Mengerikan
Tentang perancang:
Pendiri merek “Rezeda Suleyman”. Ia mulai merancang baju muslim pada tahun 2010. Kini ia memiliki sebelas butik: sembilan butik di Rusia dan dua butik lainnya di Kazakhsktan, serta 28 ruang pamer (showroom). Dalam waktu dekat, ia akan membuka butik baru di Uni Emirat Arab dan Turki.
“Bagi saya, awalnya sangat sulit untuk memutuskan memakai kerudung karena di Rusia hal ini dianggap tidak biasa. Kebanyakan orang cenderung takut saat melihat seseorang mengenakan kerudung dan memiliki janggut tebal. Saat itu saya berusia 19 tahun. Sejak di bangku sekolah saya suka berpakaian dengan modis. Hingga akhirnya saya dihadapkan dengan kebutuhan untuk mengganti seluruh pakaian saya. Saya sadar bahwa sulit untuk menemukan pakaian yang menutup aurat di toko busana biasa. Saat saya melihat diri saya di cermin menggunakan kerudung, saya tampak mengerikan. Sejak itulah saya memutuskan untuk menjahit pakaian saya sendiri.”
Busana dengan motif bergaya Maroko dan variasi dengan kerudung. Sumber: Press photo
“Perempuan muslim kerap memiliki pandangan negatif terhadap konsep busana muslim karena mode adalah sesuatu yang bersifat sementara dan kerap berubah. Sementara, Islam telah ada berabad-abad lamanya dan memiliki peraturan yang tetap. Beberapa orang beranggapan bahwa gaya berpakaian seorang muslim bervariasi tergantung pada tempat tinggal.”
“Setiap negara memiliki ciri khas tersendiri. Misalnya di Malaysia, kebanyakan dari mereka sangat menyukai warna-warna cerah, sedangkan di negara-negara Arab cenderung lebih memilih warna hitam dengan ragam bordir, manik-manik, dan benang emas. Di Turki, perempuan muslim lebih memperhatikan pada penggunaan jenis bahan. Sementara, kami di Rusia, menciptakan pakaian yang cocok untuk pasar Rusia dan juga bagi perempuan yang masih belum siap untuk mengenakan pakaian dengan aturan-aturan tertentu. Misalnya di Moskow, kebanyakan perempuan takut mengenakan kerudung bewarna hitam.”
“Kami memiki beragam model pakaian di katalog kami, baik model berkerudung maupun tidak. Kami berharap langkah ini akan memecahkan stereotip terhadap muslim. Jika kita berpakaian dengan aturan tertentu, tidak seharusnya orang-orang memandang kita aneh. Saya juga ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa pakaian tertutup adalah hal yang normal dan tak mengurangi keindahannya. Hal ini terjadi pada sebuah pameran saat seorang perempuan nonmuslim membeli pakaian produksi kami dan tak lama mereka ditanyai apakah mereka bisa membaca Al-Quran.”
Dilara Sadrieva: Mode Muslim Itu Ada
Tentang perancang:
Pendiri merek “Bella Kareema” pada tahun 2010. Ia memiliki beberapa butik di Moskow dan Kazan, serta toko online. Peserta tetap pameran pada catwalk Eropa dan Asia, MISIF 2014 MALAYSIA, dan SAVERAH WOMEN'S EXPO 2015 London.
“Tujuan dan gagasan merek ini adalah untuk menciptakan keanggunan gaya seorang muslim modern.”
“Pakaian yang tertutup tidak identik dengan sesuatu yang kuno dan memiliki selera rendah, sama halnya dengan konsep mode yang tidak identik dengan imoralitas. Gaya yang sederhana bisa tampak modern dan tetap bergaya. Bagaimanapun juga orang-orang beranggapan bahwa konsep pakaian muslim tidak harus mengikuti mode dan tren, nyatanya mereka hadir dan berubah secara dinamis.”
Gaun sutra dengan motif yang dicetak. Sumber: Press photo
“Bagi saya, menjadi seorang muslim selama 19 tahun dan telah banyak melakukan perjalanan di seluruh dunia, saya berhati-hati memperhatikan proses ini. Tentu saja, ada sejumlah keterbatasan, seperti misalnya bahan pakaian yang tidak boleh terlalu ketat, dan mempertunjukkan bagian tubuh. Namun, kami dapat dengan bebas menggunakan model yang modern, kain, bermain warna dan gaya yang masuk ke dalam kerangka mode global. Selain itu, terjadi pula interpenetrasi budaya. Pada catwalk adibusana sering kali terlihat gaya busana muslim.”
“Di setiap negara, gaya pakaian dan mode menggunakan kerudung perempuan muslim berbeda antara satu dan lainnya. Ini tergantung pada iklim, sejarah, latar belakang budaya, dan gaya hidup. Misi saya, yaitu memungkinkan perempuan muslim modern agar dapat menciptakan gaya sendiri dengan mempertimbangkan iklim dan mentalitas untuk mengintegrasikan secara harmonis ke dalam masyarakat yang sesuai ajaran agama, tapi tak tampak asing.”
Nazhiya Galimova: Perlakuan Buruk Terhadap Perempuan Berkerudung di Rusia Adalah Tidak Benar
Tentang perancang:
Perancang asal Kazan, Tatarstan. Telah dua kali menjadi juara Grand Prix kompetisi busana muslim internasional "Islamic Clothes”. Atas keaktifannya pada kebangkitan nilai spiritual, budaya, dan kontribusi terhadap pembentukan dialog antaragama pada warga, ia diberikan penghargaan oleh UNESCO.
“Saya tetap berpegang pada aturan dasar Islam. Ini adalah pilihan saya dan saya tidak merasa kesulitan dengan memakai busana yang tertutup.”
“Tujuan saya adalah untuk memuliakan kehidupan seorang perempuan, menghiasnya, bukan hanya bersembunyi. Sebagai contoh, ketika saya membuat gaun untuk pernikahan, saya menginginkan agar ungkapan batin dari pengantin dapat terungkapkan melalui gaun tersebut. Saya akan coba melewati perasaannya, saya akan bertanya jenis bunga apa yang disukai oleh sang mempelai perempuan dan apa mimpi-mimpinya. Bagi saya, adalah hal penting jika perempuan mendapatkan kenyamanan dan perasaan dikagumi, tapi di sisi lain juga harus mendapat tempat di tengah masyarakat. Jika seorang perempuan berprofesi sebagai ibu rumah tangga, itu adalah pilihannya. Ia dapat menutupi auratnya dengan cara yang mereka suka. Namun, jika seorang perempuan muslim memilih untuk terbuka terhadap dunia dan memiliki pencapaian-pencapaian dalam hidupnya maka ia akan mencari “kulit kedua”, penutup yang dapat menutupi dirinya dengan nyaman, tapi tetap di bawah aturan syariah.”
Nazhia Galimova sedang mempersiapkan seorang mempelai untuk pernikahan. Sumber: Press photo
“Perlakuan buruk terhadap perempuan yang menutup auratnya di Rusia adalah tidak benar. Semua kembali kepada masing-masing individu, kembali kepada pikirannya, aspirasi dan posisi internal. Di Rusia, segala kemungkinan terbuka luas. Perempuan Rusia mencintai kebebasan.”
Bagi saya, Islam pertama-tama adalah inspirasi. Semuanya dilakukan untuk mendapatkan rida dari yang Mahakuasa. Ini adalah inti spiritualitas yang memberikan kita kesempatan untuk berkreasi, semuanya berputar di sekitar-Nya. Bagaimanakah seorang perempuan berpakaian? Menanggalkan pakaian memang mudah, namun membuka misteri kewanitaan adalah hal yang lebih sulit.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda