Kembali ke Indonesia!

arsip penulis
Hal ini sangat sulit dipercaya, tapi saya kembali ke negara kesayangan saya—Indonesia! Saya ingat bahwa ketika saya kembali ke Moskow dari perjalanan saya ke Indonesia tahun lalu, saya berjanji pada diri saya sendiri bahwa saya akan kembali lagi ke sini.

Tahun ini saya lulus dari universitas dan saya harus membuat pilihan yang sulit: melanjutkan studi atau pergi mencari pengalaman lain? Bagi saya, itu adalah waktu yang sangat sulit. Hampir semua teman-teman saya dan juga teman sekelas telah memutuskan untuk melanjutkan studi mereka. Di Rusia, tidak lazim jika seseorang tidak langsung melanjutkan studinya setelah universitas. Setelah itu, barulah mereka mulai bekerja. Saya pun bertanya-tanya bagaimana dengan di Indonesia?

Namun jatuh di dalam hati, saya selalu merasa bahwa sekarang saya tidak hanya duduk di kelas dan mendengarkan ceramah. Saya ingin mendapatkan pengalaman, dan pada saat yang sama  kembali ke negara yang telah saya rindukan sepanjang tahun ini.

Solusinya ditemukan cukup cepat. Saya, seperti biasa, diberi bantuan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia dan juga oleh Duta Besar Bapak Djauhari Oratmangun. Beliau menyarankan saya untuk mengirimkan lowongan ke salah satu stasiun televisi swast di Indonesia, NET TV. Saluran ini kini cukup populer.

Saya menonton beberapa program NET TV dan semakin yakin bahwa mendapatkan pengalaman di sana akan sangat berguna. Saya pikir, program yang dibuat sangat berkualitas dan modern. Selain itu, banyak karyawan NET TV yang seusia saya!

Apalagi, perjalanan ke Indonesia ini adalah kesempatan emas untuk mewujudkan ide lain—proyek “follow_indonesia” saya. Saya selalu bermimpi bahwa ada lebih banyak orang di Rusia yang mengetahui Indonesia, dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk menjalankan ide ini! Saya membuat sebuah akun di Instagram dan di halaman jajaring sosial yang populer di Rusia VKontakte untuk proyek ini.

Dan akhirnya, pada tanggal 7 Juni lalu saya pun terbang ke Indonesia.

Artikel ini tidak merefleksikan opini resmi RBTH Indonesia.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki