Perayaan Idul Fitri di Rusia, Berbedakah dengan di Indonesia?

Terlepas dari betapa sulitnya berpuasa di Rusia, usainya bulan Ramadan pun menyimpan kesedihan.

Terlepas dari betapa sulitnya berpuasa di Rusia, usainya bulan Ramadan pun menyimpan kesedihan.

RIA Novosti
Pada penghujung bulan suci Ramadan, umat Islam di Rusia berkumpul di masjid-masjid dan rumah-rumah mereka untuk mendengarkan khotbah dari para imam, mencicipi hidangan nasional dan permen tradisional, memberikan hadiah kepada orang-orang yang dicintai, dan menerbangkan balon-balon ke langit. Keesokan harinya, setelah melaksanakan ibadah salat Idul Fitri di pagi hari, biasanya umat Islam di Rusia akan mengadakan perayaan di rumah mereka selama tiga hari berturut-turut.

Dengan berakhirnya bulan suci Ramadan, berakhir pula salah satu bulan tersulit bagi para muslim di Rusia. Pada bulan Ramadan yang bertepatan pada musim panas kali ini, umat Islam di Rusia harus berjuang berpuasa menahan hawa nafsu selama hampir 20 jam setiap harinya.

Terlepas dari betapa sulitnya berpuasa di Rusia, usainya bulan Ramadan pun menyimpan kesedihan. Melalui berbagai situs media sosial, komunitas muslim di Rusia berbagi harapan mereka untuk tahun medatang, kenangan-kenangan selama bulan Ramadan, dan mengimbau agar masyarakat muslim terus menyempurnakan nilai-nilai kerohanian mereka.

Kemenangan Bersama Keluarga

Sepanjang tahun, Ahmad Yakupov (11) telah menabung demi membelikan hadiah untuk teman-temannya pada Hari Raya Idul Fitri. Sebelumnya, ia telah menanyakan apa saja yang mereka inginkan dan butuhkan. Ahmad pun membelikan mainan mobil remote control untuk mereka. Sementara adik laki-lakinya, Ibrahim (7), dan adik perempuannya, Maryam (5), membuat kartu ucapan selamat Idul Fitri dari kertas bermotif.

Kediaman keluarga Imam Masjid di pinggir kota Yakhroma (60 kilometer di sebelah utara Moskow) Rinat Yakupov telah dihias sejak awal Ramadan. Ahmad, Ibrahim, dan Maryam menggantung lampu dekoratif bergaya Arab, membuat karangan bunga dari kertas, dan membuat album Ramadan dalam bentuk scrapbook yang sedang populer di kalangan anak-anak saat ini.

“Ini adalah momen yang sangat mereka tunggu setiap tahunnya,” cerita istri sang imam, Guzel Yakupov, kepada RBTH yang berprofesi sebagai guru Bahasa Arab di madrasah. Pada hari itu, sekitar 600 orang berkumpul di masjid. Mereka menyediakan camilan manis untuk anak-anak dan mengadakan kuis dan kontes. Tahun lalu, Ahmad memenangkan juara pertama dalam kompetisi membaca Alquran. Pada akhir perayaan, mereka bersama-sama berdoa dan menerbangkan balon-balon ke langit. Setelah itu, mereka pergi mengunjungi kerabat-kerabat yang begitu banyak hingga terkadang tak sempat mereka kunjungi semuanya.

Menurutnya, sangat sulit menjaga tradisi Idul Fitri di Moskow sebagaimana yang menjadi tradisi di beberapa daerah dan pedesaan di Rusia. Di kota metropolis yang multikultural, sangat sulit untuk saling mengunjungi tetangga dengan membawa bingkisan. Beda halnya seperti di Kaukaus yang pada setiap malam sebelum Idul Fitri, anak-anak mengumpulkan permen dari rumah-rumah, mengisi keranjang besar dengan aneka permen, kue-kue, dan cokelat.

Camilan Manis di Hari Raya

Permen adalah salah satu komponen utama pada Hari Raya Idul Fitri. Di republik-republik Kaukasus Utara, pemesanan permen harus dilakukan sejak jauh hari karena harga pangan di akhir bulan Ramadan akan melonjak tajam. Namun, “Paket Perayaan” yang wajib ada di setiap rumah selama perayaan Idul Fitri bukan hanya berisikan permen dan cokelat saja, melainkan juga kacang-kacangan, kurma, buah ara, dan buah-buahan lainnya.

Selama hari raya, beberapa restoran dan kafe di Moskow bahkan menyediakan kue pai, baklava Azerbaijan dan Chak-chak Tatar secara gratis. Pada Idul Fitri tahun lalu, setidaknya ada sekitar 20 perusahaan yang turut bepartisipasi memeriahkan hari raya ini sehingga warga Moskow dan wisatawan beramai-ramai berdatangan untuk mencicipi berbagai hidangan eksotis.

Sumber: TASSSumber: TASS

Menurut warga setempat, perbedaan harga pada hari raya di Bashkortostan, Tatarsan, dan Mordovia tidak begitu terlihat. Biasanya, orang-orang membuat kue mereka sendiri, yaitu kue Gubad yang berlapis-lapis dan makanan asal Tatar yang lezat, Kosh Tele (Lidah Burung). Di samping itu, ada pula makanan tradisional lainnya, seperti kebab, salad dan makanan penutup, serta pilaf daging kambing yang dimasak dalam kuali besar di jalanan.

“Bagi keluarga kami, makanan yang wajib ada saat merayakan hari raya adalah sup dengan mi Tukmach dengan tambahan daging rebus dan sayuran,” ujar seorang penduduk asli Uray (1.660 kilometer di sebelah timur laut Moskow) Olesya Ahmetshina (30). “Dan tentu saja Belesh dengan potongan daging sapi dan kentang. Kue ini disiapkan dalam wajan besi yang besar. Di atas piring diletakkan isian kue dan sedikit adonan. Dengan potongan daging sapi dan babat, terutama dengan usus sapi, Belesh dinilai sangat lezat.” Warga yang berasal dari keluarga berkecukupan biasanya juga mengundang imam ke rumah mereka untuk membaca Quran dan doa bersama.

Alquran Sebagai Hadiah

Perayaan Idul Fitri tidak sebatas makan-makan dan berkumpul bersama keluarga saja. Masyarakat biasanya mengadakan pertunjukan teater selama tiga hari, konser musik religius, kompetisi olahraga, dan acara amal. Selain itu, toko busana muslim juga mengadakan kontes khusus hari raya dan memberikan potongan harga kepada para pembeli.

Menurut survei yang dilakukan pada 2014 lalu oleh portal infromasi analitis Ansar, mayoritas umat Islam saling bertukar bingkisan pada hari raya. Para pemilik toko yang menjual perlengkapan muslim mengaku bahwa penjualan kerudung, kain, aksesoris, dan parfum tanpa tambahan alkohol juga meningkat di bulan Ramadan.

Ansar mencatat, muslim di Rusia cenderung memilih buku-buku tentang Islam dan Alquran sebagai bingkisan. Kepala Penerbit Insan Media Group Aisha Nazypova mengonfirmasi dalam sebuah wawancara dengan RBTH bahwa buku-buku tafsir Alquran paling laris terjual. Di samping itu, buku mewarnai adalah bingkisan yang paling populer untuk anak-anak

Bersiap dari Malam Agar Tidak Terlambat

Hari Raya Idul Fitri dirayakan di sebagian besar wilayah Rusia pada tanggal 17 Juli. Di Moskow, perayaan ini dimulai pada pagi hari. Pada pukul 04.00 pagi, umat Islam sudah bersiap-siap di sekitar masjid, dan pada pukul 05.00 pagi, salat Idul Fitri sudah dimulai.

Agar kaum muslim tidak datang terlambat ke masjid, di beberapa kota disediakan pula bus gratis. Ada pula yang datang berkelompok menggunakan mobil pribadi, bahkan ada yang sengaja tiba di lokasi sejak malam sebelumnya.

Sementara para pria menyiapkan tikar di lapangan, para wanita menyiapkan hidangan hari raya di rumah, menghias rumah, dan menunggu tamu. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari. Pada tahun ini, dua hari di antaranya berlangsung pada hari libur nasional. Karena itu, tamu-tamu pun akan sangat banyak berdatangan ke rumah-rumah.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki