Fakta Menarik Museum Hermitage, Harta Karun Ibukota Utara Rusia

Museum Hermitage di Saint Petersburg. Foto: Aleksandr Petrossian

Museum Hermitage di Saint Petersburg. Foto: Aleksandr Petrossian

Seperti setiap panteon kesenian di dunia, Hermitage menyimpan tidak hanya koleksi karya seni semata, tetapi juga berbagai sejarah dan fakta menarik di dalamnya. RBTH akan menyajikan beberapa di antaranya.

Koleksi Besar Hermitage

Koleksi utama museum ini memenuhi lima bangunan kompleks museum yang terletak di pinggir Sungai Neva, di pusat kota Saint Petersburg. Zimniy Dvorets (Istana Musim Dingin) menjadi bangunan utama di antara bangunan lain. Koleksi museum diperkirakan mencapai sekitar tiga juta karya seni, berasal dari berbagai macam era, dan ditempatkan di 350 ruangan yang panjang keseluruhannya mencapai 20 kilometer. Jika Anda ingin mempelajari setiap karya seni yang ada (patung, lukisan, dan lain-lain), masing-masing selama satu menit saja, maka perjalanan Anda dalam Hermitage akan berlangsung tidak kurang dari delapan tahun.

Tato di Tubuh Mumi

Di Hermitage tersimpan gambar tato tertua di dunia yang tertera pada tubuh mumi manusia. Benda-benda seni organik yang unik ini (tato di tubuh mumi) dapat terjaga dengan baik berkat adanya permafrost (hamparan tanah beku) yang menyelimuti pemakaman bangsa Skithia di daerah Altai, tempat tubuh-tubuh tersebut ditemukan. Fakta menariknya adalah pada awalnya ilmuwan mengira tato tersebut hanya merupakan tato individual milik satu mumi raja saja dari bangsa tersebut. Setelah beberapa tahun dilakukan penggalian pada pemakaman kuno Altai, para ilmuwan kembali menemukan mumi yang tubuhnya dipenuhi tato. Hal itu menjadi alasan untuk kembali melakukan penelitian jejak kehidupan manusia (mumi) yang sudah tersimpan di Hermitage. Teknologi foto inframerah berhasil menampilkan gambar tato di tubuh-tubuh seluruh mumi asal Altai tersebut.

Kucing Penjaga

Sudah hampir tiga abad lamanya ruang bawah tanah museum ini dihuni oleh sejumlah besar kucing. Penjaga museum berbulu tebal ini hadir di kediaman kekaisaran Rusia sejak 1745, berdasarkan perintah dari Imperatress Rusia Elizaveta Petrovna, yang berharap kucing-kucing tersebut dapat melenyapkan tikus dari istana. Sejak saat itu, kucing-kucing mulai tinggal di istana yang kemudian berubah menjadi museum. Hanya pada masa blokade Leningrad saja kucing-kucing tersebut hilang dari kota akibat keadaan kota yang mencekam. Setelah berakhirnya perang, untuk mengembalikan populasi penangkap tikus tersebut, maka didatangkan dua gerbong kucing Siberia ke Saint Petersburg. Sejumlah kucing kiriman tersebut dibawa ke Hermitage. Kini, di ruang bawah tanah museum terdapat sekitar 70 ekor kucing.

Bayang-bayang Keluarga Romanov

Istana Musim Dingin dulunya merupakan kediaman pewaris terakhir Kekaisaran Rusia. Seperti peninggalan-peninggalan bersejarah lainnya, museum ini dipenuhi dengan serangkaian legenda tentang mahluk gaib dari kerabat dinasti Rusia, benda pajangan museum yang hidup, serta penampakan dunia lain yang berhubungan dengan keluarga Romanov.

Namun, selain cerita seperti itu, di ruang-ruang istana masih tersimpan cukup banyak bukti nyata tentang masa lalu Rusia. Salah satu yang paling berkesan adalah ukiran tulisan tangan yang menggunakan berlian Imperatress Aleksandra Fedorovna, yang terukir di kaca jendela lantai dua Hermitage, di seberang pinggiran sungai Neva. Tulisan tersebut berbunyi, “Nicky 1902 looking at the hussars. 17 March” (Nicky—nama panggilan imperator Rusia terakhir Nicholas II—sedang melihat Hussar. 17 Maret 1902).

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki