Belajar Sejarah Uni Soviet dari Tujuh Lagu Terpopuler Aleksandra Pakhmutova

Pakhmutova telah menulis (dan di usianya kini yang ke-84 terus menulis) lebih dari 400 lagu, yang sepertinya tidak pernah termakan waktu.

Pakhmutova telah menulis (dan di usianya kini yang ke-84 terus menulis) lebih dari 400 lagu, yang sepertinya tidak pernah termakan waktu.

Press photo
Orang dapat mempelajari sejarah Uni Soviet melalui lagu-lagu karya Aleksandra Pakhmutova. Bersama suaminya, penyair Nikolai Dobronravov, ia menulis mengenai proyek-proyek konstruksi Komsomol, penaklukan alam semesta, pembuatan pesawat udara, hingga pertanian — selain tentang cinta dan kelembutan. Pakhmutova telah mengarang lebih dari 400 lagu yang terus dikenang. Di usianya yang ke-84 tahun, ia masih terus mengarang lagu.

Tahukah Kau Pria Macam Apa Dirinya?

“Dia bilang, ‘Ayo pergi’, dan melambaikan tangannya…” — kata-kata ini mengawali bagian refrain lagu tentang Yuri Gagarin, kosmonaut pertama Uni Soviet.

Pakhmutova dan Dobronvarov menulis siklus lagu lengkap tentang Gagarin pada peringatan penerbangannya yang kesepuluh, tapi hanya satu lagu yang benar-benar meroket. Lagu ini sungguh dahsyat. Orang-orang telah mendengarkan lagu ini selama bertahun-tahun, dan masih bisa merasakan kegembiraan penerbangan Gagarin.

Sumber: russtvru/YouTube

Nadezhda

Salah satu lagu terbaik Pakhmutova terinspirasi dari karya penyanyi Polandia Anna German. Lagu ini ditulis pada 1971 dan masih terus mengudara hingga hari ini.

Tahun ini, sebuah film tentang Anna German akan ditayangkan di televisi dan Nadezhda akan kembali terdengar dari layar.

Sumber: MrLovimoment/YouTube

Lima Menit Hingga Kereta Berjalan

Ini adalah lagu untuk remaja dalam gaya ansambel vokal-instrumental yang menjadi tren di tahun 1970-an sekaligus sebuah ode bagi pembangunan Baikal-Amur Railway yang menjadi tonggak sejarah (sebuah usaha besar yang direalisasikan dalam kondisi iklim yang sangat kejam). Para pemuda dari seluruh negeri dikerahkan untuk membangun jalur kereta api ini. Para anggota Komsomol dikirim ke sana dengan izin bepergian khusus, begitu pula para spesialis muda yang baru lulus dari universitas.

Lagu-lagu memainkan peran penting untuk memelihara antusiasme dan rasa petualangan romantis mereka.

Sumber: pustinnik50/YouTube

Selamat Tinggal, Moskow

Olimpiade 1980 adalah salah satu ajang terbesar pada masanya. Seluruh negeri duduk di depan televisi ketika balon yang mengusung gambar beruang Teddy, lambang Olimpiade, dilepas ke angkasa. Lagu mendayu Pakhmutova menemani penerbangan mereka. Mereka yang menyaksikan upacara penutupan Olimpiade tidak akan pernah melupakan pemandangan ini. Sampai hari ini, banyak orang yang meneteskan air mata setiap mendengar nada-nada pertama lagu ini.

Sumber: EvgenichKiev/YouTube

Tiga puluh empat tahun kemudian, pada Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, lagu Pakhmutova ini kembali berkumandang. Selain “Selamat Tinggal, Moskow” yang diputar pada untuk upacara penutupan, paduan suara ribuan orang yang dipimpin oleh Valery Gergiev membawakan “Himne Olahragawan Soviet” yang ditulis oleh Pakhmutova pada 1975.

Sumber: Alexander Bogdanov/YouTube

Bintang Jatuh

Lagu ini bercerita tentang harapan akan bintang jatuh. Sejak 1960, lagu amatir bermunculan di Uni Soviet. Orang-orang menyanyikan lagu-lagu sederhana dengan iringan gitar di sekitar api unggun.

Setelah lagu-lagu semacam itu menjadi populer, banyak penulis lagu profesional mulai meniru gaya amatir tersebut. Pakhmutova menulis lagu-lagu sederhana seperti ini yang digemari para pelajar dan dinyanyikan sambil memainkan gitar.

Sumber: pustinnik50/YouTube

Dunia yang Kecil

Penerbangan pasukan ke wilayah Novorossiysk pada 1943 adalah satu momen dalam sejarah Perang Dunia II yang tidak akan terlalu menarik perhatian, selain disebutkan secara singkat di buku-buku sekolah, kalau saja pemimpin Soviet Leonid Brezhnev tidak berperan di dalamnya. Ia bertugas di sana selama perang dan menulis tentang hal tersebut dalam memoarnya. Maka itu, makna episode perang tersebut dibesar-besarkan di tengah masyarakat.

Pakhmutova, yang secara cermat mengikuti tren politik, menulis lagu Dunia yang Kecil, yang populer di kalangan veteran dan kerap dimainkan dalam konser-konser dinas.

Sumber: БМ чик/YouTube

Hutan Belovezhskaya

Pada 1975, Pakhmutova menulis lagu berlirik lembut “Hutan Belovezhskaya”. Setahun sebelumnya, ia mengunjungi cagar alam di Belarus ini dengan suaminya, Dobronvarov, yang menuliskan liriknya. Cagar alam ini unik karena telah dilindungi sejak tahun 1409. Sampai hari ini, banyak pohon terfosilisasi dilestarikan di sana. Bison serta hewan langka lain dapat berkeliaran bebas di dalam hutan tersebut.

Lagu ini meraih kesuksesan yang luar biasa, pertama-tama dalam versi yang dibawakan oleh paduan suara anak laki-laki, kemudian oleh grup folk rock populer Pesnyary. Secara simbolis, pemimpin tiga negara — Rusia, Ukraina, dan Belarus — menandatangani pengakuan runtuhnya Uni Soviet di Hutan Belovezhskaya pada 1991.

Sumber: backtoussrTV/YouTube


Kenangan dari era Uni Soviet

Barang serba langka, harus antre berjam-jam

Lima hal yang paling dirindukan dari zaman Soviet

Masyarakat yang tak bisa jauh dari susu

Kenangan masa kecil pada era perang

Tapi ada juga kenangan bahagia

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki