Pemerintahan kota Moskow memberi tiga lapangan tambahan berupa paviliun besar, taman, dan lapangan kota yang berada di tiga bagian kota yang berbeda untuk area pelaksanaan salat Id bersama. Foto: AP
Humas Dewan Mufti Rusia menghimbau para umatnya agar mereka terlebih dahulu membeli tiket transportasi umum menjelang hari raya Idul Adha. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah umat Islam yang mengunjungi masjid pada hari raya terus meningkat tajam, sehingga pada saat mereka pulang setelah acara salat Id bersama, para jemaah benar-benar membuat pintu masuk kereta bawah tanah seakan tertutup oleh antrean panjang pembeli tiket.
Selain itu, Dewan Mufti Rusia juga menyampaikan masalah kurangnya tempat untuk mengakomodasi umat dalam perayaan-perayaan agama Islam di Moskow. Tahun ini, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintahan kota Moskow memberi tiga lapangan tambahan berupa paviliun besar, taman, dan lapangan kota yang berada di tiga bagian kota yang berbeda untuk area pelaksanaan salat Id bersama. Meski demikian, sebagian besar muslim, terutama para imigran di Rusia, tetap saja berbondong-bondong ingin melaksanakan salat Id di masjid-masjid utama kota, terutama Masjid Agung Moskow di daerah Prospekt Mira.
Masalah kurangnya tempat membuat kaum perempuan tidak dapat mengikuti salat Id bersama, sebab tidak mungkin mereka berada di dalam kerumunan tanpa bersentuhan dengan para laki-laki yang duduk di tengah jalan. Namun, tahun ini Organisasi Islam Kyausar mendapat izin untuk mengadakan salat Id tambahan khusus perempuan, segera setelah pelaksanaan salat Id laki-laki selesai.
Pemotongan Hewan Kurban di Pinggir Kota
Kegiatan penyembelihan hewan kurban, yang merupakan bagian dari perayaan Idul Adha, membawa kekhawatiran besar bagi para warga Moskow. Proses penyembelihan hewan kurban di jalanan ibukota, yang disaksikan oleh para pengguna jalan, juga dianggap sebagai hal yang kurang pantas oleh organisasi-organisasi resmi umat Islam.
Wakil Ketua Majelis Ulama Tatarstan Rustam Batrov menerangkan untuk mengatasi hal tersebut, akan disediakan tempat-tempat penyembelihan khusus di pinggir kota dan di luar batas kota. “Rusia adalah wilayah dengan masyarakat yang beragam. Oleh karena itu kami setuju penyembelihan kurban dilakukan di tempat-tempat yang dikhususkan untuk itu,” kata Bartov.
Menurut informasi dari Departemen Kerja Sama Antar-regional, Politik Nasional, dan Hubungan dengan Organisasi Keagamaan Moskow, akan ada 14 peternakan dan rumah potong hewan di pinggir kota Moskow yang ditunjuk secara resmi untuk melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Sementara itu, pemesanan daging hewan kurban atas nama pribadi dan pembelian daging potong yang sudah dikemas dapat dilakukan di dua masjid kota Moskow.
Di Makhachkala, ibukota Subyek Federal Republik Dagestan, tahun ini merupakan tahun kedua mereka melaksanakan penyembelihan kurban di daerah pinggir kota. Direktur Yayasan Kemanusiaan Insan Kasum Gasanbekov bercerita, ada tempat penyembelihan khusus yang memperbolehkan para pedagang membawa hewan ternaknya untuk dijual. “Tentu hewan kurban yang paling populer adalah domba betina. Namun, kini semakin banyak permintaan daging unta,” kata Gasanbekov.
Ajarkan Berbagi
Rustam Batrov menjelaskan, makna di balik proses penyembelihan hewan kurban ini adalah bakti sosial, agar umat muslim dapat memaknai kembali arti memberi bagi orang di sekitarnya. Proyek sosial dan acara amal merupakan sarana yang baik untuk membangun dialog antara organisasi-organisasi keagamaan dengan pemerintah.
Bartov bercerita, organisasinya telah meluncurkan sebuah proyek khusus untuk menyambut Idul Adha tahun ini, yakni acara televisi berjudul “Zhertvovat: Znachit, Lyubit” (Berkurban: Berarti, Mencintai). “Ini tahun kedua kami melaksanakan proyek tersebut bekerja sama dengan stasiun televisi TNV. Program ini mengajak masyarakan memberikan sumbangan bagi para anak yatim dan penyandang disabilitas. Para penonton acara ini dapat menyumbangkan uang dengan mengirim SMS ke nomor yang sudah ditentukan,” papar Bartov.
Penjualan Kurban dan Perolehan Zakat
“Dengan memilih harga yang paling masuk akal, kami membuat kontrak terlebih dahulu dengan para penjual hewan ternak,” cerita Presiden Yayasan Solidarnost Liliya Mukhamedyarova kepada RBTH. Mukhamedyarova menjelaskan, Yayasan Solidarnost sudah menyepakati harga pasti dengan para penjual daging kurban minimal sebulan sebelum perayaan, sebab semakin mendekati Idul Adha harga hewan semakin tinggi.
Ia menjelaskan, tahun ini yayasan lebih banyak bekerja sama dengan mitra mereka di daerah Kaukasus Utara dan Povolzhye (daerah sekitar sungai Volga), tempat yayasan tersebut memiliki warga asuh yang terdiri dari para lansia, anak yatim, anak yang sedang sakit, dan penyandang disabilitas. Di region-region tersebut, mereka lebih memilih menyembelih domba jantan.
Selain itu, Yayasan Solidarnost juga bekerja sama dengan para mitra kemanusiaan tetap mereka di Jalur Gaza, Palestina. Di sana, warga lebih memilih sapi sebagai hewan kurban. “Tahun lalu, sapi kurban kami disembelih terlebih dahulu, sehingga daging tersebut dapat diberikan pada yang membutuhkan, sedangkan daging domba jantan kurban tidak sempat diberikan karena lorong penghubung telah ditutup,” tutur Mukhamedyarova.
Mukhamedyarova mengatakan, biasanya jumlah sumbangan meningkat berkali lipat saat mendekati hari raya. Pada 2013, Yayasan Solidarnost berhasil mengumpulkan zakat sebesar 10.675.640 rubel, sekitar 273.735 dolar AS, dan hampir setengah anggaran tahunan yayasan didapat dari sumbangan di hari raya.
Kontes Zikir Al-Quran di Moskow: Bangun Toleransi, Satukan Berbagai Suku dan Ras
Larangan Penggunaan Hijab di Rusia Semakin Ketat
Bank Syariah Pertama di Rusia Berprospek Cerah
Festival Film Muslim Internasional Ke-10 Ungkap Sisi Kehidupan Muslim di Dunia
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda