Pasca Perang 1812 melawan Napoleon Prancis, kalangan intelektual Rusia menjadi sangat tertarik pada sejarah dan artefak. Banyak barang langka yang tak ternilai harganya hilang selama kebakaran dalam perang tersebut dan para penggemar sejarah pun berupaya mencari artefak, mencoba melestarikan dan mempelajari peninggalan masa lalu Rusia.
Salah satu kolektor paling terkenal di abad ke-19 adalah Pavel Karabanov. Sepanjang hidupnya, ia mengumpulkan berbagai artefak kuno dan, di museum pribadinya, ia membuat dokumentasi kehidupan para bangsawan Rusia. Koleksinya begitu besar dan menarik sehingga Tsar Nikolay I sendiri ingin membelinya secara keseluruhan. Namun, Karabanov menolak untuk menjual koleksi-koleksi itu selama dia masih hidup.
Sebaliknya, ia berjanji untuk mewariskannya kepada sang tsar ketika ia meninggal. Dengan demikian, setelah sang kolektor meninggal dunia, koleksi tertua dan paling berharga akhirnya berada di Museum Kremlin Moskow.
Selain itu, ada pula para penggemar sejarah sezamannya yang memiliki koleksi pribadi tak kalah bernilai — yang kemudian dibawa ke Kremlin. Kolektor itu yakni Pangeran Alexei Musin-Pushkin, Pangeran Nikolai Yusupov, dan lainnya. Di bawah ini adalah beberapa artefak yang paling menarik dari koleksi-koleksi tersebut.
Diberikan oleh Ekaterina yang Agung kepada saudagar bernama Luka Devyatov.
Pada 15 Maret, Museum Kremlin Moskow membuka pameran bertajuk: ‘Cendekiawan amatir sejarah Rusia. Pavel Karabanov dan kolektor Moskow abad ke-19’. Pameran ini menampilkan koleksi pribadi para kolektor yang berkontribusi pada peninggalan bersejarah Rusia.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda