Semuanya menari!
Pavel KuzmichevPerayaan Tahun Baru Buddha (Bulan Putih) kali ini digelar di salah satu alun-alun pusat kota Irkutsk. Orang-orang setempat berkumpul di sana mengenakan pakaian tradisional Buryat berwarna cerah dengan topi tinggi berlapis bulu mereka, dan ucapan selamat terdengar dari mana-mana: “Sagaan haraar! Selamat Bulan Putih!”.
Lalu, ratusan orang tampak menari berputar-putar membentuk lingkaran yang disebut ‘yokhor’. Menurut kepercayaan lokal, semakin banyak orang yang bergabung dalam tarian ini, maka akan semakin makmur tahun tersebut.
Di dalam datsan terdapat tempat untuk menggantungkan "bendera angin keberuntungan". Warna-warna tersebut melambangkan tahun kelahiran (Harimau, Kuda, Naga, dan sebagainya).
Pavel KuzmichevPenganut agama Buddha tidak hanya merayakan Tahun Baru Masehi setiap tanggal 1 Januari, tetapi juga merayakan Tahun Baru mereka sendiri — yang tanggalnya dihitung berdasarkan kalender lunar alias kalender candra (sistem penanggalan China menurut perhitungan fase bulan). Di berbagai daerah, tanggal tersebut memiliki nama beragam — ‘Sagaalgan’ (Buryat dan Mongol), ‘Shagaa’ (Tuvinia), ‘Tsagan-Sar’ (Kalmyk), dan ‘Chaga Bairam’ (Altai).
Pada 2024, ‘Bulan Putih’ jatuh pada 10 Februari (bertepatan dengan Tahun Baru Imlek, ini jarang terjadi) untuk orang Buryat, Tuvinia, dan Kalmyk. Sementara ‘Bulan Putih’ untuk orang Altai jatuh pada 17 Februari. Simbol Tahun Baru Buddha 2024 adalah Naga Kayu Hijau.
Makanan berwarna putih harus ada di atas meja selama perayaan Sagaalgan. Selain itu, makanan putih juga digunakan oleh para biksu untuk ritual.
Pavel KuzmichevFaktanya, simbol ini melambangkan permulaan bulan baru musim semi yang pertama — periode ketika musim dingin berakhir dan alam ‘terbangun’ dari tidurnya.
Hingga abad ke-14, perayaan ‘Bulan Putih’ berlangsung saat musim gugur, ketika orang-orang mempersiapkan persediaan makanan dan hasil olahan susu muncul dalam jumlah melimpah (orang Buryat kala itu menyebutnya ‘Sagaan Edeen’). Namun, di bawah pengaruh astrologi China (yang menetapkan setiap tahun dengan salah satu dari 12 hewan sebagai simbolnya), perayaan ‘Bulan Putih’ dipindahkan ke akhir musim dingin.
Selain astrologi China, perayaan ‘Sagaalgan’ juga dipengaruhi oleh agama Buddha. Ajaran Buddha tiba dari Mongolia ke Siberia pada awal abad ke-17 dan tersebar luas di berbagai kawasan. Di antaranya adalah Zabaikalsky Krai, Tyva, Altai, dan Buryatia, sejumlah besar orang Buryat juga tinggal di Wilayah Irkutsk (tempat Distrik Buryat Ust-Ordyn berada), dan di sana Anda dapat melihat kuil-kuil tradisional, datsan, dan sejumlah besar kafe dengan patung (atau ‘buuzas’) dan berkenalan dengan tradisi orang-orang Siberia.
Patung singa penjaga pintu masuk ke datsan.
Pavel Kuzmichev‘Sagaalgan’, yang secara harfiah diartikan sebagai ‘Bulan Putih’, adalah salah satu dari dua hari libur terpenting dalam budaya Buryat bersama dengan ‘Surkharbaan’ di musim panas.
Realitas bahwa alam perlahan-lahan ‘bangkit’ kembali setelah musim dingin, kami bisa melihatnya sendiri. Biasanya, bulan Februari di Irkutsk adalah bulan yang dingin dengan rata-rata suhunya sekitar minus 20 derajat Celcius.
Namun, ketika kami tiba untuk menghadiri perayaan ‘Bulan Putih’, matahari musim semi yang cerah tiba-tiba muncul dan suhu udara secara menakjubkan menghangat — berada di kisaran plus lima derajat Celcius selama beberapa hari. Dapatkan Anda membayangkan ‘metamorfosis’ semacam itu berlangsung di jantung Siberia?
Layaknya Tahun Baru Masehi, ‘Sagaalgan’ dianggap sebagai hari libur nasional di Rusia. Selama 30 hari, orang-orang pun mengunjungi rumah kerabat dan teman, mengadakan pesta teh dan makanan tradisional Buryat seperti donat ‘boovy’ dan ‘buuza’ serta saling tukar kado (biasanya syal terbuat dari sutra yang disebut ‘khadaks’).
Syal putih seperti ini adalah hadiah tradisional untuk Sagaalgan.
Pavel KuzmichevNamun, di masa sekarang perayaan ‘Sagaalgan’ tidak hanya dilakukan di rumah. Di Irkutsk, perayaan ini telah menjadi hari libur di seluruh kota dan dapat dihadiri oleh siapa saja. Perayaan ‘Sagaalgan’ dapat diselenggarakan oleh Pusat Kebudayaan Masyarakat Adat Wilayah Baikal dengan dukungan Kementerian Kebudayaan Wilayah Irkutsk.
“Yang terpenting adalah datang dengan pikiran yang murni dan jiwa yang terbuka, maka tahun ini akan membawa keberuntungan,” demikian dikatakan Pusat Kebudayaan Masyarakat Adat Irkutsk.
Tahap pertama perayaan dimulai oleh kehadiran para biksu ‘datsan’ Irkutsk yang menyapa para pengunjung, membaca doa dan berharap atas kemakmuran di tahun baru. Harapan kemakmuran dan kesejahteraan para biksu ‘datsan’ diulangi oleh penyanyi rakyat Irkutsk Buryat dengan nyanyian dan tarian.
Para Lama (guru) dari datsan Irkutsk.
Pavel KuzmichevKemudian, suku Buryat menampilkan olahraga tradisional mereka yang dikenal dengan nama ‘Shagai Naadan’. Dalam permainan itu, mereka unjuk bakat keterampilan mematahkan tulang punggung hewan dengan tangan kosong (kami juga melihat olahraga tradisional ini di perayaan ‘Surkharbaan’ pada musim panas).
Puncak dari perayaan ‘Sagaalgan’ adalah tarian berbentuk lingkaran ‘yokhor’ raksasa. Bayangkan saja: ratussan orang saling berpegangan tangan dan bergerak melingkar sambil melompat-lomat, mempercepat dan memperlambat tarian sambil bernyanyi: “Yokhor, yokhor!”.
Dikaitkan dengan pergerakan matahari, tarian Buryat kuno itu mencakup delapan jenis utama ‘yokhor’, yang dibawakan di berbagai daerah di mana orang-orang Buryat tinggal. Pada festival kota seperti yang ada di Irkutsk, tuan rumah biasanya mencoba mengajarkan semua orang jenis-jenis tarian yang berbeda. Perbedaan ini terletak pada melodi, gerakan, dan jenis lompatannya. Mustahil untuk mengingat semuanya sekaligus!
“‘Yokhor’ kami mengumpulkan jumlah peserta terbanyak dalam tiga tahun sejak pandemi. Ada lima putaran!” kata Menteri Kebudayaan Wilayah Irkutsk, Olesya Polunina, kepada kami. “Saya menari sendiri dan mendapatkan kesenangan yang luar biasa! Saya merasa bahwa saya mengeluarkan banyak energi dan mengambil dua kali lebih banyak. Seperti sebuah energi yang luar biasa!” tambahnya.
Orang-orang Buryat, seperti yang diceritakan di dalam biara Buddha ‘datsan’, menggabungkan ajaran Buddha dengan syamanisme dan ritual rakyat. Sehingga, datangya hari rakyat ‘Sagaalgan’ tahun ini tidak lepas dari bagian religius.
Penting untuk memberi perhatian lebih pada kebersihan — dan ini bukan hanya tentang kebersihan rumah, tetapi juga kebersihan pikiran dan karma. Di dalam’datsan’ Irkutsk pada malam hari tanggal 8-9 Februari, terdapat ritual pembersihan yang disebut ‘Dugzhuub’. Semua hal negatif dibakar dalam api berbentuk piramida yang dikenal sebagai ‘Sor’ (terkadang ditulis ‘Soor’) di bawah pemanjatan doa.
Beberapa hari sebelum ‘Bulan Putih’ tiba, para biksu biasanya mengadakan ibadah khusus (‘khural’) di ‘datsan’. Kami lalu mengunjungi salah satu ibadah utamanya, yang dimulai pada 10 malam tanggal 9 Februari dan berlangsung hingga pukul 6 pagi.
Sebuah genderang doa di dalam datsan.
Pavel KuzmichevIbadah ini didedikasikan untuk Dewi Baldan Lhamo, yang dianggap sebagai pelindung manusia dan dewa — sekaligus yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit. Saat fajar, ia dipercaya mengelilingi bumi, memberkati setiap makhluk hidup, dan Tahun Baru pun dimulai setelahnya.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda