Mengapa Stasiun Metro di Sankt Peterburg Memasang 'Pintu Lift' ke Kereta?

Alex 'Florstein' Fedorov (CC BY-SA 4.0)
Kereta bawah tanah (metro) di Sankt Peterburg memiliki beberapa stasiun tertutup. Dengan kata lain, Anda tidak bisa melihat langsung saat kereta tiba atau berangkat di stasiun-stasiun tersebut. Antara peron dan rel kereta dipisahkan dengan dinding yang terpasang pintu geser otomatis mirip seperti lift. Pintu-pintu di peron stasiun ini bakal terbuka bersamaan dengan pintu di kereta yang tiba. Namun, Moskow tidak memiliki stasiun metro semacam itu di masa sekarang.

Stasiun metro tertutup pertama yang dibangun di Rusia adalah Stasiun Park Pobedy di Moskow pada 1961. Selama 11 tahun — hingga 1972, 10 stasiun metro semacam ini dibangun di Leningrad (sekarang Sankt Peterburg) dan terletak di jalur metro berwarna biru dan hijau. 

Stasiun metro tertutup, sejatinya, membuat biaya pembangunan lebih murah dan sederhana pada 1960-an — dan ini menjadi faktor penentu saat itu.

Lebih menguntungkan untuk memisahkan bagian peron dari terowongan, daripada mendekorasi bagian stasiun dari terowongan. Selain itu, desain konstruksi seperti ini lebih aman bagi penumpang. 

Namun, bila dilihat dari segi teknis pengoperasiannya lebih rumit — tidak semua model kereta bisa beroperasi di stasiun tertutup. Jarak antara pintu kereta dan peron harus sesuai dengan posisi yang disebut ‘pintu lift horizontal’.

Jadi, oleh karena itu, model kereta yang berbeda pun beroperasi di jalur yang berbeda di stasiun metro Sankt Peterburg. Selain itu, pemeliharaan ‘pintu lift’ tersebut membutuhkan dana tambahan bila dibandingkan dengan stasiun terbuka tanpa pintu.

Ternyata, stasiun kereta bawah tanah terdalam di dunia juga ada di Sankt Peterburg! Di stasiun mana kira-kira? Selengkapnya, simaklah di sini!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki