Model mengenakan pakaian Gosha Rubchinskiy, Alyona Akhmadullina, dan Ulyana Sergeenko
Russia Beyond (Photos: Victor VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images; Ian Gavan/Getty Images; Chris Moore/Catwalking/Getty Images)Mode "alternatif" pada tahun 1990-an tercatat dalam sejarah lebih seperti sebuah pertunjukan. Penampilan spektakuler yang tidak tersebar luas. Namun, setelah krisis, keruntuhan, dan berkembangnya pasar dengan barang-barang konsumen massal Tiongkok (seperti pasar 'Cherkizovsky' Moskow yang terkenal, tempat di mana separuh penduduk Rusia membeli barang-barang mereka), negara ini memasuki era mode baru.
Slava Zaitsev tahun 1987
Vladimir Vyatkin/SputnikPendapatan dari petrodolar menciptakan audiens yang besar; secara bertahap, di tengah-tengah rumah mode raksasa seperti Vyacheslav Zaytsev, Valentin Yudashkin, dan anak didiknya Igor Chapurin, yang telah mendefinisikan wajah fesyen Rusia pada masa Soviet, serta periode transisi, dan desainer-desainer baru mulai bermunculan dengan merek-merek busana mereka sendiri. Masing-masing dari mereka memiliki gaya khasnya sendiri, baik yang bermain dengan dongeng Rusia, desain 'Khokhloma' atau mode jalanan modern.
Igor Chapurin mempersembahkan koleksi barunya di Moscow Fashion Week, 2000.
Roman Denisov/TASSMerek-merek couture adalah penanda pertama, kemudian diikuti oleh varian asli dari mode siap pakai; pada akhir dekade, pasar massal berkembang secara aktif. Runtuhnya industri tekstil Rusia pada masa perestroika dan pasca-perestroika menyebabkan pakaian dijahit dari kain impor.
Satu-satunya pilihan adalah desain yang dibuat di Rusia, dan dijahit di Tiongkok, Vietnam, Sri Lanka dan negara-negara lain di kawasan Asia. Saat ini, industri tekstil Rusia sedang mengalami kebangkitan (setidaknya tidak hanya dalam desain, tapi juga dalam hal menjahit dan manufaktur). Merek-merek pakaian muda Rusia bertaruh pada konsep 'Made in Russia'. Rusia telah "berjalan sejauh ini" dalam waktu kurang dari 20 tahun yang dimulai pada awal tahun 2000-an.
Salah satu merek fesyen pertama yang sukses di era baru ini adalah merek desainer Alyona Akhmadullina. Penduduk asli Sankt Peterburg yang memiliki latar belakang mode. Pendidikan khusus ini mulai dia kenal sejak masih berstatus mahasiswa. Pada tahun 2001, merek 'Akhmadullina' muncul. Empat tahun kemudian, perancang busana ini memamerkan koleksi bertema dongeng 'Buzzy-Wuzzy Busy Fly' di Paris Fashion Week.
Alyona Akhmadullina di antara rancangannya. Sankt Peterburg, 2006
Yury Belinsky/TASSSetelah itu, sang desainer terus mengembangkan mereknya. Item pertama berpose sebagai pakaian couture. Menurut aturan dalam mode ini, Akhmadullina mendemonstrasikan koleksinya di butik dua lantai di pusat kota Moskow, yang di dalamnya tampak seperti dongeng terem (tempat tinggal khusus para perempuan bangsawan). Pada tahun 2010, merek ini mulai terkenal dan sang desainer meluncurkan merek 'Akhmadullina Dreams' untuk peluncuran massalnya, yang dijual di pusat perbelanjaan besar hingga hari ini.
Pada saat yang hampir bersamaan, merek lain yang diciptakan oleh seorang couturier yang masih sangat muda bernama Kira Plastinina (saat itu, gadis ini berusia 14 tahun) yang lahir bagi kaum muda yang romantis dan berbudaya.
Desainer Kira Plastinina di butiknya di Moskow, 2007
Alexei Krutov/TASSDukungan finansial yang besar merupakan awal yang kuat bagi sang desainer. Kampanye promo 'Kira Plastinina' menjadi salah satu contoh nyata pertama dari iklan mode Rusia modern; produknya langsung muncul di halaman majalah-majalah terkemuka Rusia. Selebriti dunia pun mengunjungi peragaan busana Plastinina. Contohnya, Britney Spears. Merek 'Kira Plastinina' menawarkan penampilan glamor yang trendi bagi kaum muda, dengan tidak melupakan pakaian formal sehari-hari.
Paris Hilton mengunjungi toko Kira Plastinina di Moskow, 2007
Mikhail Fomichyov/SputnikPada pertengahan 2000-an, "anak magang" Vyacheslav Zaytsev, desainer Sultanna Frantsuzova, meluncurkan mereknya sendiri. Siluet feminin dengan sentuhan retro yang dibuatnya dijahit dari kain-kain mahal. Sang desainer dengan cepat menjadi terkenal dan populer.
Sementara itu, pada akhir tahun 2000-an, produk dari desainer busana muda Vika Gazinskaya juga mulai populer. Desainer yang merupakan mantan penata gaya ini dengan terampil menafsirkan siluet klasik Dior dengan cara yang modern. Ia sendiri mendefinisikan gayanya sebagai "laconisme futuristic". Saat ini, merek 'Vika Gazinskaya' dapat ditemukan di pasar di antara merek-merek desainer barat yang terkenal.
Vika Gazinskaya berfoto di Paris Fashion Week, 2017 (kiri); Vika Gazinskaya mengenakan mantel merah, 2018
Nataliya Petrova/Getty ImagesDesainer Viktoria Andreyanova juga telah berkecimpung di industri mode Rusia selama lebih dari 20 tahun. Pada tahun 2000-an, dia telah menjalani profesi ini selama beberapa tahun, saat itulah dia mulai berkembang secara komersial. Model-model Andreyanova sangat cocok dengan citra wanita bisnis, yang semakin banyak jumlahnya.
Koleksi Victoria Andreyanova di catwalk Moscow Fashion Week, 2015
Valery Sharifulin/TASSBusana-busana itu ringkas, sederhana, tetapi elegan dan menyiratkan status tinggi (sang desainer masih memproduksi pakaian untuk para pejabat tinggi negara). Sang desainer sendiri mengatakan bahwa ia mendapatkan berbagai inspirasi mulai dari karya kreatif para master avant-garde, seperti Lyubov Popova dan Varvara Stepanova.
Pesta pendaratan merek-merek busana pria pada tahun 2000-an benar-benar berbeda dari desainer terhormat seperti Valentin Yudashkin. Desainer muda lebih suka bereksperimen, dari pada berpenampilan teatrikal. Tapi, tidak dalam semangat pertunjukan avant-garde. Pakaian ini dibuat untuk dipakai.
Sebagai contoh, Denis Simachyov melemparkan namanya ke luar sana dengan berbagai busananya. Saat ini, kita lebih mengenalnya sebagai seorang pemilik restoran dan penyuka pesta. Desainer Simachyov adalah salah satu orang pertama yang menerapkan motif tradisional seperti pola 'Khokhloma' dan 'Gzhel', sesuatu yang khas Rusia, dalam mendesain pakaian yang terjangkau dan dikenakan sehari-hari. Pada pertengahan tahun 2000-an, kaus dengan motif warna-warni, bergaya 'Khokhloma', menjadi tiket masuk ke klub-klub malam paling keren di Moskow. Sang perancang bertaruh pada sesuatu yang tidak biasa secara terang-terangan: di peragaan busananya, para model berjalan di atas catwalk dengan topi ushanka dan kepang palsu. Simachyov suka mengeksploitasi meme-meme pada zaman itu, seperti kaus bertuliskan 'Oil', tulisan Sirilik atau moto seluruh generasi ' hidup Tsoy !'.
Peragaan busana Denis Simachev sebagai bagian dari pekan mode Musim Gugur Musim Dingin 2008/2009 Milan Menswear
Karl Prouse/Getty ImagesDesainer Gosha Rubchinsky melangkah lebih jauh ke arah ironi nasional, mewakili generasi berikutnya. Nama Rubchinsky mulai dikenal pada tahun 2008 dengan koleksinya 'The Empire of Evil', yang mengeksploitasi simbol-simbol negara Barat seperti beruang, elang berkepala dua, dan huruf Sirilik yang mudah dikenali.
Peragaan busana Gosha Rubchinskiy Musim Semi/Musim Panas 2016 selama Paris Menswear Fashion Week di Paris
Catwalk/Getty Images; Victor VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty ImagesLini pakaiannya yang kemudian dibeli secara massal terinspirasi oleh budaya jalanan di pinggiran kota. Gopnik dengan kemeja 'wife beater', jaket bomber dari tahun 1990-an dan pakaian olahraga yang dikenakan oleh para preman "from the hood" tiba-tiba menjadi sangat populer tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.
Pertunjukan Gosha Rubchinskiy Menswear Musim Gugur/Musim Dingin 2016-2017 sebagai bagian dari Paris Fashion Week
Victor VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty ImagesRubchinsky diundang ke pameran-pameran terkemuka seperti Pitti Uomo dan dia menjadi anak didik Rei Kawakubo yang legendaris; para rapper Amerika dengan penuh semangat tampil di depan publik dengan mengenakan busananya, yang meromantisasi kehidupan jalanan pada 1990-an.
Desainer Alexander Terekhov (tengah) pada peragaan busana Terexov Musim Gugur 2007 selama Pekan Mode Mercedes-Benz di New York City, 2007
Bryan Bedder/Getty ImagesMerek-merek couture Rusia yang sukses juga dimulai pada tahun 2000-an. Desainer Alexander Terekhov belajar di Yves Saint Laurent; pada tahun 2004, ia mempersembahkan koleksi pakaian pertamanya dengan mereknya sendiri. Busana Alexander Terekhov adalah varian fantasi yang "dapat dikenakan". Busana gaun malam Rusia pertama bagi sosialita di tahun 2000-an, yang sama sekali tidak kalah dengan rumah mode Paris; ibu kota Rusia menerima ekspansi yang kuat saat itu (seluruh blok kota dengan pakaian mewah kelas berat muncul di Jalan Stoleshnikov di dekat Kremlin).
Desainer Alexander Terekhov pada peragaan busana Terexov Spring 2009 selama Mercedes-Benz Fashion Week di New York City, 2008
Frazer Harrison/Getty ImagesDesainer Yulia Yanina dan Yanina Couture adalah contoh lainnya. Merek ini dimulai pada pertengahan 1990-an dan mendapatkan tempatnya dalam gaun untuk acara khusus yang sangat mahal setelah milenium. Desainernya bertaruh pada teknik yang rumit seperti sulaman tangan dan hasil yang tidak kalah rumit, di mana seni Bizantium dan Barok dapat terlihat.
Yulia Yanina (kiri) di Paris Fashion Week Haute Couture Musim Semi-Musim Panas 2015
ZUMAPRESS.com/Global Look PressPakaian karya Yanina tidak hanya dibeli oleh kaum elit baru, tapi juga oleh selebriti barat. Semua orang tampil dengan gaunnya di karpet merah dan di Grammy Awards mulai dari Celine Dion dan Jennifer Lopez hingga Lady Gaga dan Beyonce.
Kate Beckinsale mengenakan Yanina Couture di acara 30thAnnual Producers Guild Awards, 2019; Emma Roberts mengenakan Yanina Couture di acara Vanity Fair Oscar Party 2019
ImagePressAgency/face to face/Global Look Press; Dia Dipasupil/Getty ImagesWanita agung lain dalam dunia mode Rusia, 'Mistress of the Sable Mountain', demikian julukannya oleh majalah 'Vogue', Yelena Yarmak sebelum tahun 1990-an terlibat dalam bidang... sibernetika. Pendidikan matematika membantunya membangun bisnis yang sukses, sementara intuisi kreatifnya membantunya mengubah bulu Rusia menjadi merek global. Ia mengguncang dunia fesyen dengan sangat keras sehingga, pada tahun 2003 di New York Fashion Week, ia dinyatakan sebagai 'Perancang asing terbaik tahun ini'.
Seorang model berpose pada Presentasi Helen Yarmak di New York Fashion Week, 2016
Fernanda Calfat/Getty ImagesLady Gaga dan Beyonce yang disebutkan di atas mengenakan mantel bulu dari rumah mode Helen Yarmak. Kekhususan karyanya adalah penampilan yang tidak konvensional; ia bekerja dengan bulu dan tidak takut untuk bereksperimen. Dia menggunakan warna-warna cerah dan pola yang tidak biasa.
Para model berpose untuk presentasi Helen Yarmak selama New York Fashion Week, 2017
Noam Galai/Getty ImagesPada tahun 2010, merek 'Tegin Fashion House' oleh Svetlana Tegin telah memantapkan dirinya sebagai merek premium; rumah-rumah mode baru, yang juga terkenal saat ini, bermunculan seperti merek Ulyana Sergeenko (yang dikenakan, misalnya, oleh Angelina Jolie). Toko konsep pertama juga muncul.
Seorang model berjalan di atas catwalk pada peragaan busana Ulyana Sergeenko Autumn Winter 2012 selama Paris Haute Couture Fashion Week
Chris Moore/Catwalking/Getty ImagesDan audiens pun mulai terbentuk. Berkat proyek multi-merek seperti 'Sunday Up Market' dan toko-toko mereka di pusat perbelanjaan pakaian desainer seperti 'Tsvetnoy', perusahaan rintisan fesyen Rusia perlahan-lahan mulai berkembang dan terjual, dengan audiens yang lebih luas dan lebih kreatif.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda