'Svyatki' atau hari raya 'Kolyada' yang menjadi simbol tahun baru, mulanya dirayakan pada tanggal 22 Desember. Ini adalah hari titik balik matahari musim dingin, yang menandakan pergantian musim dan datangnya musim dingin. Natal seharusnya menggantikan hari libur ini, yang jatuh pada tanggal 25 Desember — menurut kalender Julian.
Dalam agama Kristen, 'Svyatki' dimulai pada Malam Natal 24 Desember, dan berlangsung hingga 6 Januari, sebelum Pembaptisan Kristus. Periode ini dianggap sebagai "waktu tanpa salib" — yaitu waktu tergelap sepanjang tahun. Selama periode waktu ini, masyarakat yang percaya memiliki kebiasaan untuk meramal nasib, mengenang para leluhur, mengambil bagian dalam ritual dengan berdandan dan menyanyikan lagu-lagu seremonial — 'kolyadki'.
Bagi orang Slavia pagan, minggu Maslenitsa menandai perbatasan antara musim dingin dan musim semi; dalam agama Kristen, minggu ini berubah menjadi 'Minggu Keju'. Minggu ini mendahului Masa Prapaskah Agung — periode puasa yang panjang, yang kemudian berakhir dengan Paskah. Jadi, minggu 'Maslenitsa' berkaitan dengan Paskah.
'Maslenitsa' biasanya diiringi dengan perayaan rakyat berskala besar. Berbagai permainan yang dilangsungkan memiliki makna ritualistik kuno. Adu tinju melambangkan perjuangan antara kegelapan dan cahaya, prosesi pembakaran patung jerami menjadi simbol tindakan pengorbanan untuk bumi, 'blinis' atau panekuk juga disediakan untuk para kerabat yang telah berpulang.
Pada zaman dahulu, hari libur ini merayakan titik balik matahari musim panas yang jatuh pada 24 Juni. Orang Slavia menyambut pertumbuhan tanaman dan memohon agar mendapat hasil panen yang melimpah. Dalam agama Kristen, hari ini dirayakan sebagai hari kelahiran Yohanes Pembaptis. Ada beberapa versi yang mengatakan bahwa 'Ivan Kupala' adalah salinan dari nama orang suci yang, ketika melakukan sakramen, memandikan (atau 'kupat' dalam bahasa Rusia) Yesus Kristus — dengan mencelupkannya ke Sungai Yordan.
Upacara pada 'Malam Kupala' dilakukan pada malam hari. Air dan api menjadi pusat dari upacara ini. Ritual mandi massal di danau dan sungai menjadi hal yang wajib dilakukan. Api unggun "penyucian" akan dinyalakan di tepiannya, dan anak-anak muda akan melompati api unggun tersebut. Di sisi lain, para wanita muda menganyam karangan bunga dan meramal nasib dengan karangan bunga tersebut, kemudian melepaskannya untuk mengapung di atas air. Orang-orang mengatakan bahwa bunga pakis mekar setahun sekali — yaitu pada 'Malam Kupala'. Jika kita menemukan bunga ini mekar, maka hal ini dianggap sebagai keberuntungan besar.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda