'Afrikanda': Desa Terpencil yang Berada 230 Kilometer dari Murmansk

Russia Beyond (Vyacheslav Lobanov (CC BY 3.0); Google maps)
Menurut kisah yang beredar, nama 'Afrikanda' — yang terdengar asing, khususnya untuk daerah Utara ini — diciptakan pada hari yang hangat di musim panas. Konon, pada mulanya seseorang membandingkan panasnya musim panas di utara dengan musim panas di Afrika, dan menambahkan akar kata '-kanda' yang berasal dari bahasa Finno-Ugric sebagai lelucon. Tidak jauh dari desa ini, terdapat pula stasiun kereta api bernama 'Okhtokanda'.

Namun, pada awalnya, perlintasan kereta api yang dibangun pada tahun 1925 (menurut sumber berbeda, pada tahun 1930 atau 1932), disebut 'Afrikanda'. Tak disangka, nama ini ternyata menjadi populer. Situasinya pun berkembang lebih jauh sebagai berikut:

1934: Desa 'Afrikanda' muncul di dekat perlintasan kereta api.

1937: Kota militer 'Afrikanda' muncul di daerah tersebut.

1940: Lapangan terbang militer 'Afrikanda' dibangun.

1948: Satu desa saja mungkin dirasa tidak cukup, sehingga muncul desa selanjutnya, dan desa itu disebut sebagai 'Afrikanda-2'.

Sejumlah kekayaan alam yang sangat besar terletak di sekitar desa ini. Pada tahun 1935, titanium, niobium, tantalum, thorium radioaktif, serta berbagai unsur logam langka ditemukan di sana. Sebuah jenis batuan baru pun ditemukan — yang kemudian diberi nama 'afrikandit'. Selain itu, empat mineral lainnya juga ditemukan di Afrikanda.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki