"Di suatu musim dingin yang panjang, dingin, dan keras di Rusia, orang-orang Rusia merasa bosan, dan mencari sesuatu untuk menghibur diri mereka sendiri, sehingga mereka memutuskan untuk menciptakan sebuah bahasa yang rumit, dengan ribuan detail — mereka ingin bahasa ini seperti sebuah karya seni." Begitulah salah satu pembaca kami bernama Selim berteori tentang kisah asal-usul bahasa Rusia!
Belajar bahasa Rusia memang tidak lah mudah, jadi kami telah memilih tiga batu rintangan terbesar — menurut para pembaca setia kami.
Rintangan pertama yang dihadapi banyak orang adalah alfabet Sirilik. Namun, jika diperhatikan lebih dekat, Anda akan menyadari bahwa banyak huruf Sirilik yang agak mirip dan "tampak serupa namun tak sama" dengan huruf Latin.
Salah satu pembaca kami dengan nama pengguna 'Z' menulis: "Saya belajar bahasa Rusia setiap hari dan merasa menderita! Namun, setelah sekian lama, otak saya mulai terbiasa. Kini, ketika saya melihat huruf 'P' dalam bahasa Inggris, otak saya mengatakan 'R' dalam bahasa Rusia, haha."
Huruf familiar: K (k), A (a), O (o), C (s), M (м), T (т), E (е)
Doppelganger yang kerap mengecoh: У (u), H (n), X (h), B (v), P (r)
'Huruf Alien': Ц (ts), Щ (shch), Ж (zh), Ъ (diam), Ь (tanda lembut), Ы (bunyi 'i' yang dalam)
Jika memahami alfabet belum cukup menjadi tantangan, maka membaca tulisan kursif Rusia adalah sebuah misi yang sulit!
Pembaca kami — Nu —mengeluh: "Mengapa huruf 'm' tiba-tiba dibaca sebagai 't'??? Mengapa 'd' ditulis sebagai 'g'? Tapi, suatu saat Anda akan terbiasa dengan hal itu. Otak manusia memang menakjubkan."
Namun, salah satu pembaca kami yang berasal dari Rusia, Sveta, menyindir bahwa orang Rusia asli pun terkadang kesulitan membaca catatan mereka ketika tengah menulis terburu-buru.
Berbeda dari bahasa Indonesia, dalam bahasa Rusia, kata benda dapat berubah bentuk berdasarkan perannya dalam kalimat — sehingga membuat susunan kata menjadi fleksibel.
Dalam bahasa Slavia — sama hal nya seperti bahasa Rusia — semua kata benda mengalami penurunan, yang artinya bentuk kata benda dapat berubah tergantung pada peran kata benda itu dalam kalimat; seperti menunjukkan arah, alat, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, tata letak kata dalam kalimat dalam bahasa Slavia lebih fleksibel daripada dalam bahasa Indonesia atau pun Inggris.
Zhesry, seorang penutur bahasa Arab, menemukan kesamaan antara bahasa Rusia dan Arab. Menurutnya, menangani kasus kata benda secara intuitif bisa sangat membantu. Namun, perjalanan mempelajari kata kerja dalam bahasa Rusia bisa jadi berliku. Nu menyuarakan sentimen yang dimiliki banyak orang: "Sistem kata kerja dalam bahasa Rusia dapat sangat mengintimidasi, terutama saat mempelajari bentuk lampau."
Meskipun bahasa Rusia menawarkan serangkaian tantangan yang unik, namun pada dasarnya mempelajari bahasa apa pun adalah sebuah perjalanan. Seperti yang dikatakan Owi — salah satu pembaca kami lainnya: "Terus berlatih adalah kuncinya. Perlu diingat bahwa belajar tak mengenal usia."
Pengucapan bahasa Rusia bisa jadi rumit bagi mereka yang bukan penutur asli, karena bahasa ini memiliki bunyi huruf yang tidak ada dalam banyak bahasa lain. Pola aksen pada sebuah kata juga dapat mengubah makna, sehingga menambah tingkat kerumitannya.
Selain itu, bahasa Rusia seringkali menggunakan rentetan konsonan yang mungkin sulit diucapkan oleh pembicara asing. Misalnya, banyak kata yang memiliki gugus konsonan seperti "встреча" (vstrecha) yang mungkin sulit diucapkan bagi mereka yang tidak terbiasa.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda