Cerita ini berkisah tentang seorang gadis desa muda dan cantik bernama Maryushka, yang menerima bulu ajaib Finist si Elang sebagai hadiah dari ayahnya. Bulu itu membantunya untuk memanggil Finist si Elang, seorang pangeran tampan, yang berubah menjadi elang dan mengunjungi Maryushka setiap malam melalui jendela.
Ketika saudara perempuannya yang cemburu menaruh pisau tajam di jendela, elang itu terluka dan terbang jauh, menyuruh Maryushka untuk mencarinya. Karena itu, Maryushka memulai perjalanan yang sulit untuk menemukan cintanya. Di sepanjang perjalanan, dia mendapat bantuan dari berbagai hewan dan penyihir dan, akhirnya, menemukan satu-satunya pujaan hatinya yang disihir oleh ramuan tidur dan menikah dengan seorang ratu. Namun, kini sudah terlambat untuk mundur — Maryushka bertahan, mengakali sang ratu, dan berhasil membangunkan sang pangeran, dan mematahkan mantranya. Akhir bahagia!
Tokoh yang satu ini cukup feminis. Maria Morevna (dari kisah dengan nama yang sama) pada dasarnya adalah Ratu Prajurit yang menyukai Pangeran Ivan Tsarevich, yang menemukan kamp pasukannya. Mereka jatuh cinta satu sama lain dan dia menjadi “bapak rumah tangga”, sementara istrinya menjalankan misi perang lainnya. Dia ditugaskan untuk menjalankan rumah tangga, tetapi dilarang memasuki ruang bawah tanah tempat Koschei yang jahat dikurung.
Tentu saja, keingintahuan Ivan menguasai dirinya dan dia kasihan pada Koschei, memberinya air. Akibatnya, Koschei memiliki cukup energi keluar dan melarikan diri, membawa Maria bersamanya ke kerajaannya yang jauh. Orang bertanya-tanya apakah Marja yang mengunci Koschei sejak awal? Jika demikian, dia mungkin bisa melakukannya lagi, menjadi ratu prajurit? Bagaimanapun, Ivan tidak mengecewakan istrinya — dia berhasil memenangkannya kembali dan membunuh Koschei, memastikan masa depan mereka damai dan bahagia.
Kisah Tsar Saltan, 1913, sebuah ilustrasi oleh V.A.N. Kurdyumov.
Domain PublikTokoh cantik lainnya yang, pada awalnya, dikisahkan berbentuk binatang adalah Putri Angsa dari Kisah Tsar Saltan. Dalam cerita ini, pahlawan utama, Pangeran Gvidon yang baik hati, menyelamatkan angsa dari seekor burung layang-layang yang merupakan penjelmaan seorang penyihir jahat.
Sebagai rasa terima kasih, sang angsa kemudian membantu Pangeran Gvidon membangun seluruh kota di pulau tak berpenghuni, memberinya seekor tupai ajaib, dan pasukan 33 “kesatria laut” yang ternyata adalah saudara laki-lakinya. Akhirnya, dia menunjukkan wujud aslinya sebagai putri cantik dan menikahi Gvidon.
Vasilisa si Cantik (dari kisah dengan nama yang sama) memiliki cerita yang cukup berbeda. Sebagai seorang anak, ibunya yang sekarat memberinya boneka ajaib yang melindungi dan membantu Vasilisa dalam segala hal. Setelah ayahnya menikah lagi, Vasilisa mendapat kiriman dari ibu tiri dan saudara tirinya yang jahat. Mereka hendak merusak penampilan Vasilisa yang cantik, tetapi tidak berhasil.
Akhirnya, mereka mengirimnya langsung ke Baba Yaga yang jahat dan pemakan anak, dengan harapan si penyihir akan menyingkirkan gadis cantik itu. Namun, dengan bantuan boneka ajaibnya, Vasilisa berhasil mengakali Baba Yaga dan tidak hanya berhasil kabur tanpa luka, tetapi juga membawa hadiah berupa tengkorak manusia ajaib dengan api di dalamnya. Tengkorak itulah yang akhirnya “membakar” saudara tiri Vasilisa yang berhati kelam dalam semalam.
Setelah itu, semuanya berjalan lancar: dia menemukan seorang perempuan tua yang baik untuk tinggal bersama, mulai membuat linen paling indah untuk tsar, yang kemudian jatuh cinta dan menikahinya!
V. Vasnetsov, Putri Katak, 1918
Museum Peringatan Vasnetsov Moskow/Domain PublikSiapa yang mau menikah dengan katak? Tidak ada, kan? Namun, dalam dongeng populer Rusia Putri Katak, si katak ternyata adalah seorang putri cantik dan pintar yang juga bisa melakukan hal-hal magis.
Cerita ini dimulai ketika tsar memerintahkan ketiga putranya untuk menemukan calon istri mereka dengan menembakkan panah ke sembarang arah dan melihat di mana panah itu mendarat. Pangeran termuda, Ivan Tsarevich, cukup “beruntung” mengarahkan panahnya tepat ke rawa tempat tinggal seekor katak. Ivan hampir kembali tanpa pengantin, tetapi katak itu menyuruhnya untuk tetap menikahinya. “Anda tidak akan menyesal,” katanya. Rupanya, katak yang berbicara adalah sesuatu yang umum di Rusia kuno!
Bagaimanapun, si katak sama sekali tidak mengecewakan. Setiap malam, dia akan berubah menjadi perempuan cantik dan muda, Vasilisa yang Bijaksana, dan memenangkan setiap tugas yang harus dilakukan oleh ketiga istri demi mengesankan tsar: dia memanggang roti karavai terbaik, menenun permadani yang paling indah, dan melakukan tarian terbaik dalam wujud manusianya.
Semuanya berjalan baik sampai Ivan memutuskan untuk membakar kulit kodok istrinya. Vasilisa tidak bisa hidup tanpanya, jadi dia berubah menjadi angsa dan terbang menjauh, memberitahu Ivan untuk menemukannya di Kerajaan Koschei (yang, tampaknya, bertanggung jawab atas mantra itu).
Tentu saja, semua berakhir dengan baik: Ivan mengalahkan penyihir jahat dan membawa Vasilisa kembali ke rumah.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda