Pada tahun 1885, Tsar Aleksandr III adalah orang pertama yang memesan telur Paskah berharga dari perhiasan Carl Fabergé. Tsar itu mempersembahkannya sebagai hadiah kejutan kepada istrinya, Permaisuri Maria Feodorovna.
Putranya, Nikolay II, melanjutkan tradisi tersebut — setiap tahun ia memberikan telur itu sebagai hadiah tidak hanya untuk ibunya, tetapi juga istrinya, Alexandra Fedorovna. Secara total, Keluarga Fabergé membuat 52 telur untuk keluarga kekaisaran. Setelah revolusi 1917, kaum Bolshevik menjual telur tersebut secara masal, dan kini dapat ditemukan di berbagai museum di seluruh dunia. Namun, beberapa telah hilang. Adapun sepuluh karya agung ini, tetap menjadi milik negara Rusia — sekarang menjadi bagian dari koleksi Museum Kremlin Moskow.
Telur, dalam gaya neo-Rococo, dibuat di bengkel perhiasan ‘Mikhail Perkhin’ dan dipesan oleh Aleksandr III. Hadiah Paskah ini memperingati perjalanan sembilan bulan menuju Timur oleh putra-putra Tsar (termasuk pewaris takhta, calon Tsar Nikolay II). Kejutan di dalam telur adalah replika miniatur Pamiat Azova (‘Memory of Azov’) tempat para Tsarevich melakukan perjalanan. Kapal dibuat dengan emas dan platina, dan diletakkan di atas piring aquamarine warna air laut, dalam bingkai emas dengan bentuk lingkaran. Telur terbuat dari heliotrop hijau tua yang menggambarkan kedalaman laut.
Telur emas ini adalah salah satu dari 20 telur yang dipersembahkan oleh Nikolay II kepada istrinya, Permaisuri Alexandra Feodorovna. Ini merupakan pernyataan cinta sejati kepada istrinya. Selain bunga lili (simbol kesucian dan kepolosan), telur ini juga dihiasi dengan karangan bunga mawar emas (simbol cinta). Sebuah dial enamel putih dengan angka berlian berputar secara horizontal, dan jam emas bertatahkan berlian berbentuk seperti panah Cupid menunjukkan waktu.
Salah satu dari sedikit telur yang tidak pernah meninggalkan Rusia ini, memperingati peristiwa penting bagi negara tersebut — penyelesaian bagian utama Kereta Api Trans–Siberia. Hadiah Paskah juga merupakan pengingat bahwa calon Tsar Nikolay II telah mengunjungi lokasi konstruksi selama perjalanannya ke Timur.
Bagian dalam cangkang telur dilapisi dengan beludru, sedangkan bagian luarnya dihiasi dengan enamel dan sabuk perak lebar dimana peta rute Kereta Api Trans-Siberia diukir (bagian yang belum selesai ditandai dengan garis putus-putus). Di dalam telur ada lokomotif uap lipat dengan lampu ruby, lampu depan berlian, dan lima gerbong dengan jendela yang terbuat dari batu kristal. Terdapat sebuah mekanisme khusus yang dapat membuat telur itu bergerak.
Telur ini dibuat dengan gaya Art Nouveau yang modis pada saat itu. Permukaannya dihiasi dengan pola yang sangat tipis dan halus menyerupai semanggi: Beberapa daun ditutupi dengan enamel hijau dan yang lainnya ditaburi berlian. Pita ruby menggulung melalui desain kerawang, dan seluruh struktur ditopang di atas alas batang semanggi yang terbuat dari emas. Jika Anda membuka telur di tepinya, Anda dapat melihat miniatur mahkota Kekaisaran Rusia tahun 1902. Kejutan itu sendiri telah hilang — itu adalah semanggi berdaun empat yang dihiasi dengan berlian, dan potret miniatur empat putri Tsar .
Telur Kekaisaran terbesar dalam memperingati kunjungan pasangan Kerajaan ke Moskow untuk Paskah, pada tahun 1903. Nikolay dan Aleksandra tidak suka mengunjungi ibu kota lama setelah insiden massal di Lapangan Khodynka. Sehingga kembalinya mereka ke Moskow selama dua minggu adalah peristiwa bersejarah. Telur itu sendiri menyerupai bagunan utama Katedral Dormition dari Kremlin Moskow, dan dimahkotai dengan kubah emas. Mahakarya permata itu berdiri di atas bagunan yang menyerupai bagian dari Kremlin. Perhiasan istana menunjukkan detail terkecil yang berbalut emas, dengan enamel lambang di Menara Spasskaya, serta ikon dan barang-barang interior katedral. Telur ini juga memiliki jam angin dan mekanisme musik yang memainkan "Nyanyian Kerub", sebuah nyanyian pujian favorit Nikolay II.
Pada tahun 1904, seorang putra dan pewaris yang telah lama ditunggu-tunggu lahir dalam keluarga Kekaisaran — Tsarevich Alexei. Dia menderita hemofilia, yang membuat Permaisuri sering mengalami kecemasan berlebih. Hal tersebut membuat pasangan kerajaan ini memutuskan untuk pergi dan tinggal tinggal di Istana Aleksandr di luar kota di Tsarskoye Selo, dan menjauh dari pandangan masyarakat. Istana tersebut memberikan telur dengan tema ini, dari perhiasan Henrik Wigström — terdapat kejutan di dalam berupa replika miniaturnya.
Telur nephrite hijau tua berlapis emas, bertatahkan berlian, dan ruby. Telur itu dihiasi dengan lima lukisan cat air anak-anak Nikolay dan Alexandra: Tatiana, Olga, Maria, Anastasia dan Alexei.
Pada tahun 1909, Nikolay II menghadiahkan Alexandra telur Paskah yang berisi replika miniatur kapal pesiar Kekaisaran Standart, kapal favoritnya yang sering digunakan untuk melaut bersama keluarganya.
Telur itu terbuat dari batu kristal dan lapis lazuli biru. Di bagian dalam, model miniatur kapal pesiar berwarna emas tampak membelah gelombang kristal.
Nikolay mempersembahkan telur Paskah ini dengan model monumen untuk memperingati ayahnya, Aleksandr III, kepada ibunya, Janda Permaisuri Maria Feodorovna, pada tahun 1910. Miniatur itu terinspirasi dari monumen asli untuk "Pembawa Perdamaian" Tsar yang telah didirikan di Sankt Peterburg pada tahun 1909. Monumen emas berdiri di atas dasar lapis lazuli. Di sekitar telur terdapat ukuran dari batu kristal, bagian seluruhnya dipasang dengan platinum dan dihiasi dengan elang berkepala dua dan teralis bertatahkan berlian.
Carl Fabergé membuat telur berharga ini bertepatan dengan hari penting: Peringatan 300 tahun pemerintahan Romanov yang dirayakan dalam skala besar di Rusia, pada tahun 1913. Karya ini penuh dengan lambang negara — dasar permukaan telur berdekorasi enamel menyerupai salah satu item kuno tanda kerajaan Tsar, perisai negara Kekaisaran Rusia. Elang berkepala dua berwarna perak berfungsi sebagai tumpuan telur. Di cakarnya, elang memegang tanda kebesaran penting — bola dan tongkat kerajaan. Cangkang emas dari telur itu sendiri dihiasi dengan enamel dan 18 potret penguasa dinasti Romanov — dari tsar pertama Kekaisaran Romanov, Mikhail, hingga Nikolay II. Terdapat kejutan yang terkandung di dalam telur — memperkuat fungsinya sebagai manifesto — adalah bola dunia yang menggambarkan wilayah Kekaisaran Rusia.
Selama Perang Dunia I, tidak ada yang berniat untuk sebuah bereksperimen dengan teralis ataupun kilauan berlian. Sementara perhiasan Fabergé menciptakan telur paskah yang tidak biasa dan terbuat dari baja. Komposisi itu diatapi oleh mahkota Kekaisaran, pada bagian cangkang telur dipoles dan dihiasi dengan lambang Kekaisaran — elang berkepala dua dengan panah dan karangan bunga laurel di cakarnya — simbol perang dan kemuliaan. Telur itu berdiri di atas kaki baja yang berbentuk peluru artileri, dan ditempatkan di atas dasar batu giok.
Kejutan di dalamnya berupa sandaran papan tulis dengan cat air yang melukiskan Nikolay II saat mengunjungi tentara di medan perang. Gambar ini terinspirasi oleh foto-foto aktual saat itu.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda