Kementerian Kesehatan Rusia Rilis Aturan Baru, Pekerja Asing di Rusia Wajib Tes Narkoba dan Sinar-X

Kirill Zykov/Moskva Agency
Kementerian Kesehatan Rusia menerbitkan aturan baru bagi warga asing yang bekerja di Rusia. Kini, mereka harus menjalani pemeriksaan fisik, sidik jari, tes COVID-19, serta tes obat-obatan dan banyak hal lainnya. Kami akan memandu Anda melalui peraturan baru yang baru dirilis ini.

Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Mulai 29 Desember 2021 kemarin, Kementerian Kesehatan Rusia memberlakukan peraturan baru terkait warga negara asing yang bekerja di Rusia. Kebijakan tersebut akan menjadi prosedur wajib bagi para migran dan pekerja serta manajer berketerampilan tinggi. Kesehatan mereka akan dipantau lebih ketat, dan kegagalan untuk mematuhi peraturan baru tersebut akan mengakibatkan pembatalan izin kerja di Rusia.

Beberapa aturan baru tersebut mewajibkan mereka mengikuti pemeriksaan narkoba, tes darah dan urin, tes STD dan rontgen dada.

Kebijakan baru itu langsung menuai kontroversi bagi beberapa lembaga. Terdapat 10 lembaga asing yang mengajukan keberatan, seperti Kamar Dagang Amerika Serikat (AS) dan Asosiasi Bisnis Eropa (AEB).

“Sudah lama sejak satu undang-undang telah menyebabkan gelombang besar ketidakpahaman, kekecewaan, dan kemarahan di antara ribuan manajer asing,” kata Ketua Kamar Dagang Jerman-Rusia Matthias Schepp.

Apa Saja yang Termasuk Kebijakan Baru?

  • Pemeriksaan kesehatan, antara lain, sekarang termasuk rontgen dada, serta tes darah dan urin untuk obat-obatan dan zat psikotropika lainnya.
  • Kunjungan wajib ke dokter spesialis narkologi, psikiater, spesialis penyakit menular, dokter spesialis mata dan dokter kulit.
  • Biometrik dan sidik jari
  • Selain tes HIV, tes penyakit menular berikut ini juga wajib: TBC, sifilis, kusta dan, tentu saja, tes COVID-19
  • Total 30 hari sejak tanggal masuk di Rusia
  • Mendapatkan rangkaian lengkap tes dan ujian medis saat ini hanya mungkin dilakukan di Pusat Migrasi Multifungsi Sakharovo di Moskow, dan di Pusat Medis Pusat di Krasnogo Tekstilshchika Ulitsa di Sankt Peterburg. Pertanyaan pribadi harus dibuat untuk semua kota lain. Semua dokumentasi harus diserahkan secara langsung.
  • Menurut undang-undang, meskipun tes pemeriksaan dapat dilakukan di lembaga medis mana pun yang memiliki izin, tes tuberkulosis dan obat-obatan tetap harus dilakukan di pusat-pusat yang terpisah. Kemudian, hasil tes harus dibawa sendiri ke Pusat Sakharovo di Moskow (untuk orang-orang di Moskow).
  • Jika berhasil melewati semua tes pemeriksaan, warga asing tersebut akan mendapatkan sertifikat yang berlaku selama tiga bulan.

Apakah Artinya Pengujian Harus Dilakukan Setiap Tiga Bulan?

Ya. Itu adalah persyaratan khusus yang memicu keberatan terkuat dari para kelompok ekspatriat di Rusia. Namun, Kementerian Kesehatan memberikan klarifikasi tambahan: tiga bulan adalah batas waktu untuk menyerahkan hasil medis yang diperlukan kepada polisi; dan tidak perlu mengulang set lengkap pemeriksaan medis setiap tiga bulan. “Jangka waktu ini sama sekali tidak bermaksud bahwa pemeriksaan ulang harus dilakukan setiap tiga bulan,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan.

Sejauh ini, Kementerian Kesehatan Rusia tidak menjelaskan keadaan seperti apa yang memerlukan pemeriksaan ulang, atau memberikan informasi lebih lanjut tentang kebijakan baru tersebut.

Untuk Siapa Aturan Itu Berlaku?

Peraturan baru tersebut berlaku untuk semua warga asing yang bekerja di Rusia, serta anggota keluarga mereka yang berusia lebih dari 7 tahun. Pengecualian dibuat untuk warga negara Belarusia, serta pemegang izin tinggal Rusia dan izin tinggal sementara.

Apa yang Terjadi Jika Pemeriksaan Itu Mengungkapkan Suatu Penyakit?

Menurut undang-undang baru: "Sertifikat tidak akan diberikan bagi warga asing yang menunjukkan hasil positif pada tes penyakit, atau kegagalan untuk lulus inspeksi tes itu." Tidak adanya sertifikat bisa menjadi alasan pengusiran dari negara tersebut, atau pengurangan masa tinggal.

Sebetulnya, apakah orang asing bisa dengan mudah bekerja di Rusia? Simak selengkapnya. 

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki