Aktor Georgy Taratorkin sebagai Rodion Raskolnikov.
Lev Kulidzhanov/Studio Film Gorky, 1969Rodion Raskolnikov adalah sosok pria karismatik yang diciptakan oleh Fyodor Dostoevsky. Karakter Raskolnikov adalah pria yang ambigu secara moral dengan jiwa yang hancur.
“Apakah aku makhluk yang mudah goyah atau apakah aku punya hak,” Raskolnikov bertanya dengan berani pada dirinya sendiri. Mengapa dia melakukan kejahatan yang begitu kejam, tetapi pada saat yang sama ia juga seorang pengecut? Mungkin, karena dia adalah penjahat sekaligus korban? Raskolnikov mengalami neraka emosional dalam usahanya mencari kebebasan moral. Dia membayar kejahatannya selama sisa hidupnya dengan bertarung dengan dirinya sendiri. "Aku tidak membunuh perempuan tua itu, aku membunuh diriku sendiri!" tegas Raskolnikov dalam Prestupléniye i nakazániye (Kejahatan dan Hukuman) yang merupakan salah satu mahakarya Fyodor Dostoevsky.
Tokoh berikut ini merupakan pangeran yang memiliki kemampuan akal dengan kecerdasannya yang luar biasa, sifat tulus dan jujur semakin membuatnya begitu nyata sampai Anda berpikir telah bertemu dengannya secara langsung!
Sosok itu adalah Pangeran Andrey Bolkonsky, salah seorag tokoh dari karya Leo Tolstoy, Voyná i mir (Perang dan Damai) yang rilis pada tahun 1865—1869. Andrey Bolkonsky adalah pria ideal yang diberkahi dengan karakter menarik, terutama akan keromantisannya. Bolkonsky hidup dengan idealisme dan optimisme. Tentu karena itu juga ia memimpikan kejayaan karir militer dan cinta sejati. Drama masyarakat kelas atas tampaknya salah dan tidak berharga bagi Andrey Bolkonsky. “Bagaimana mungkin saya bisa tidak melihat langit setinggi itu sebelumnya? Dan betapa bahagianya saya karena akhirnya menemukannya!” kata Pangeran Andrey sambil terbaring terluka di tanah selama Pertempuran Austerlitz. “Semua ini adalah kesia-siaan, semua palsu, kecuali langit yang tak terbatas itu. Tidak ada, tidak ada, tapi itu. Namun, kalaupun itu tidak ada, tidak ada hal lain selain ketenangan dan kedamaian. Terima kasih Tuhan…," gumamnya.
Tokoh utama berikut ini, hadir dalam novel Otcy i deti (Ayah dan Anak-anaknya) oleh Ivan Turgenev. Ia merupakan sosok yang tidak dapat diperbaiki dan seorang pemberontak tanpa alasan.
Ironis, sinis dan tajam adalah karakter Yevgeny Bazarov. Ia adalah sosok yang mampu mengutarakan pikirannya tanpa ragu dan takut. Pemuda itu tidak mengenal seni dan romansa.
"Seorang ahli kimia yang baik dua puluh kali lebih berguna daripada penyair mana pun,” katanya. Iatidak percaya pada cinta dan pernikahan. "… cinta… adalah perasaan imajiner…," kata Bazarov. Tampaknya, Bazarov memiliki pendapatnya sendiri dalam segala hal. Terkenal tanpa ampun dan tanpa kompromi, Yevgeny Bazarov menjadi panutan bagi generasi muda Rusia yang nihilis — penganut paham nihilisme, yakni mereka yang menolak aspek umum dan fundamental dari eksistensi manusia — yang menyambut ide dan harapan Bazarov untuk masa depan.
Pahlawan dari novel epik Aleksandr Pushkin Yevgény Onégin, adalah sosok yang masih muda, kaya, tetapi suka gelisah.
Bangsawan tampan itu peduli dengan penampilannya dan dapat dengan mudah menghabiskan waktu tiga jam bersiap-siap di depan kaca untuk pesta dansa. Onegin adalah seorang "bon vivant" (seseorang yang menyukai gaya hidup mewah dan menjadi sosialita). Dia dangkal, lajang dan gemar memaksa, dia tidak pandai menyimpan uang dan tahu bagaimana cara merayu perempuan.
Dengan perempuan, semakin kita tidak mencintai mereka,
semakin mudah mereka terpesona,
semakin kuat kita dapat di atas mereka
menyiapkan 'jaring' untuk menyakiti mereka.
Dingin, penuh perhitungan dan sopan, merupakan sifat dari Pavel Chichikov. Seorang tokoh buatan Nikolay Gogol yang tahu bagaimana membuat kesan yang baik pada orang asing.
Chickikov tiba di sebuah kota kecil antah berantah dengan tujuan untuk membeli …“jiwa-jiwa yang mati”, utamanya para petani yang telah meninggal dan hanya dicantumkan di atas kertas. Skema penipuannya dirancang untuk membuat Chichikov kaya. Namun, mimpinya tidak ditakdirkan untuk menjadi kenyataan. “Jika Anda ingin segera kaya, Anda tidak akan pernah kaya; jika Anda ingin kaya tanpa memikirkan waktu, Anda akan segera kaya,” kata Gogol dalam mahakarnya ini, yang berjudul Mjórtvyje dúshi (Jiwa Mati). Faktanya, Sebelum Aleksandr II memerintahkan emansipasi budak pada tahun 1861, pemilik tanah di Kekaisaran Rusia dapat membeli, menjual, atau bahkan menggadaikan budak. Kata 'jiwa' digunakan untuk merujuk pada budak ketika menghitung jumlah pastinya.
Tokoh fiksi yang paling berkesan terkadang adalah yang paling tidak mau bertindak. Itulah yang terjadi dengan Ilya Ilyich Oblomov dalam karya Ivan Goncharov, berjudul sama, yakni Oblomov.
Ilya Ilyich menghabiskan sebagian besar waktunya berbaring di sofa. Kemalasannya yang konyol, tempat tidur yang dianggap 24/7 sebagai gua. Saat bangsawan itu hendak beraktifitas, dia akan memanggil pelayannya, Zakhar, tetapi sembari terus menghabiskan waktu di tempat tidur. Oblomov membuat kemalasan menjadi level tertinggi atas penundaan. Bahkan, dia mampu membelinya! Filosofi Oblomov sederhana: Mengapa membuat segalanya lebih baik ketika lebih mudah untuk menerima hal-hal sebagaimana adanya. “Ketika Anda tidak tahu untuk apa Anda hidup, Anda hidup entah bagaimana hari demi hari; Anda bersukacita karena hari telah berlalu, bahwa malam telah berlalu dan, dalam tidur Anda, Anda akan membenamkan diri dalam pertanyaan membosankan tentang mengapa Anda hidup hari ini dan mengapa Anda akan terus hidup besok”.
Pahlawan dari novel ikonik Boris Pasternakо, doktər ʐɨˈvaɡə (Dokter Zhivago) menjadi percontohan dari orang-orang di sekitarnya secara moral dan etika. Yuri Zhivago, merupakan seorang ahli diagnostik yang brilian. Dia adalah tipikal orang yang bijaksana dalam bertindak dan berprinsip.
Dokter Zhivago tidak memahami orang yang selalu berada di jalur yang benar. “Saya tidak berpikir saya bisa sangat mencintaimu jika Anda tidak memiliki apa pun untuk dikeluhkan dan tidak ada yang perlu disesali. Saya tidak suka orang yang tidak pernah jatuh atau tersandung. Kebajikan mereka tidak bernyawa dan nilainya kecil. Hidup belum mengungkapkan keindahannya kepada mereka," ujarnya.
Aleksandr Chatsky, dari Góre ot umá ("Woe from Wit") karya Aleksandr Griboedov, adalah seseorang cerdas, jenaka, tetapi juga sangat kesepian.
Kisahnya dimulai ketika tiga pemikir liberal yang kembali ke Moskow setelah tiga tahun di luar negeri. Ia bermimpi untuk bersatu kembali dengan cinta masa kecilnya, Sophie. Namun, itu sudah terlambat. Perempuan muda pujaan hatinya telah jatuh cinta kepada Molchalin, seorang bajingan yang dibenci oleh Chatsky. Aleksandr Chatsky tidak bisa menerima kenyataan bahwa Sophie lebih memilih pria yang bodoh dan tidak berperasaan daripada dirinya. Chatsky kemudian berbicara, menentang kemunafikan masyarakat aristokrat dan memutuskan untuk meninggalkan Moskow selamanya.
Jauh dari Moskow! Tangkap aku jika berada di sini lagi!
Saya akan berkeliling dunia mencari
tempat dengan ruang untuk perasaan marah! . .
Pada pertengahan 1920-an, Profesor Preobrazhensky, tokoh dari Sobachye serdtse (Manusia Berjiwa Anjing), karya Mikhail Bulgakov, memulai eksperimen yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sungguh mengerikan.
Ahli bedah terkenal di dunia mentransplantasikan kelenjar pituitari manusia ke seekor anjing liar yang menemukan rumah barunya di apartemen luas dengan tujuh kamar di Moskow. Hewan malang itu berubah menjadi bajingan sejati, tipe pria Bolshevik yang hanya minum, merokok, dan bersumpah. “Hal yang paling mengerikan adalah dia tidak lagi memiliki hati anjing, tetapi hati manusia. Dan itu yang paling buruk dari semua yang ada di alam". Profesor Preobrazhensky, seorang anggota intelektual Rusia yang halus yang membenci proletariat Soviet. Pada akhirnya harus mengakui bahwa beberapa eksperimen lebih baik dibiarkan saja.
Ostap Bender — tokoh dari Dvenadtsat stulyev (12 Kursi) oleh Ilya Ilf dan Yevgeny Petrov — adalah penipu paling terkenal dalam sastra Rusia.
Reputasinya mendahuluinya. Bener kerap mendapat panggilan "Penipu hebat" dan pria pembohong itu fasih dengan hal terkait "empat ratus cara yang relatif jujur untuk mengambil uang orang lain". Tantangan terbesar dalam kehidupan petualangannya adalah menemukan salah satu dari dua belas kursi yang diisi dengan berlian yang dijahit ke kursinya. Sebagai seorang berandal yang brilian, Bender berharap untuk menjadi kaya dan bisa pindah ke Rio de Janeiro. “Waktu yang kita miliki adalah uang yang tidak kita miliki,” gumamnya.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda