Profesi Terlarang: Srikandi-Srikandi Tangguh di Balik Kemudi Truk Jarak Jauh (FOTO)

Sergei Malgavko/TASS
Natalya Dolzhikova memutuskan untuk mengubah karirnya setelah bekerja sebagai guru sekolah selama 30 tahun. Kini, dia mengemudikan truk Kamaz yang besar dan mengelilingi seluruh negeri. Namun, dia bukan satu-satunya perempuan Rusia yang menekuni profesi yang terlarang bagi kaum hawa hingga 2019 ini.

“Suatu hari, sebuah pikiran terlintas di benak saya: Sekaranglah waktunya! Jika tidak sekarang, maka itu tidak akan pernah terjadi dan pada masa tua, saya akan duduk di bangku, memandang dengan sedih ke orang-orang muda, menderita atas apa yang bisa saya lakukan jika saya berani,” kenang Natalya Dolzhikova, seorang guru sekolah berusia 49 tahun dari Desa Turovka, Orlovskaya Oblast (391 km dari Moskow), menjelaskan keputusannya menjadi sopir truk jarak jauh, seperti dikisahkan pada situs web OrelTimes, mengutip surat kabar Nashe Vremya.

Natalya Dolzhikova

Natalya sudah memimpikan untuk menjadi sopir truk jarak jauh sejak kecil, setelah dirinya melihat seseorang di belakang kemudi truk besar untuk pertama kalinya. Pada 2018, Dolzhikova meninggalkan profesinya sebagai guru dan pergi belajar di sekolah mengemudi di kota Livny dan mengantongi SIM kategori 'E.' Ini memungkinkannya untuk mengemudikan bus penumpang dan menarik beban melebihi 750 kilogram. Menurut surat kabar Verkhovye, Natalya ternyata menjadi satu-satunya perempuan di Orlovskaya Oblast yang memegang kategori SIM ini.

Natalya kemudian mendapat pekerjaan sebagai sopir truk jarak jauh di sebuah perusahaan angkutan di Moskow dan mulai mengemudikan truk Kamaz sepanjang 13,5 meter dengan kapasitas angkut beban 20 ton. Seperti yang ditulis OrelTimes, dia menamai truknya 'Lyalya'.

Sejak itu, dia telah mengunjungi banyak kota di Rusia, memperoleh SIM internasional, dan diizinkan membawa barang-barang berbahaya. Dalam sehari, dia dan truknya menggilas aspal sejauh 700 – 750 km.

Yulia Lazareva membersihkan kaca truknya.

“Kendalikan ketakutanmu dan melajulah dengan kecepatan penuh. Jangan takut dengan hambatan-hambatan yang ada dan jangan takut untuk untuk mencoba mengubah arah hidup Anda!” nasihatnya.

Sebagaimana dikutip majalah Esquire, Natalya mengatakan bahwa dirinya telah mulai berinteraksi dengan perempuan pengemudi truk jarak jauh lainnya. Sejauh ini, dia mengenal 33 perempuan Rusia, rekan seprofesinya.

“Saya melihat seorang perempuan di belakang kemudi truk untuk pertama kalinya di Astrakhan (1.300 km dari Moskow). Sekarang, saya telah bergabung dengan grup di aplikasi ponsel, yang didalamnya terdapat 33 perempuan pengemudi truk jarak jauh dari seluruh negeri. Namun, tahukah Anda seperti apa beberapa gadis itu? Mereka baru berusia 25 tahun, tetapi kemampuan mengemudi mereka lebih baik dari lelaki mana pun," ujar Natalya dengan bangga.

Menentang Larangan

Hingga 2019, pengemudi truk jarak jauh masuk dalam daftar profesi yang dilarang untuk perempuan. Namun, pada Agustus 2019, Kementerian Tenaga Kerja dan Perlindungan Sosial Federasi Rusia menghapusnya dari daftar dan perempuan bisa mengemudikan truk dengan daya dukung beban lebih dari 2,5 ton mulai 1 Januari 2021.

Sopir truk jarak jauh Krimea Yulia Lazareva.

Terlepas dari larangan yang masih berlaku hingga kini, beberapa akun perempuan pengemudi truk jarak jauh dapat ditemukan di Instagram. Salah satunya adalah milik Yekaterina Kuznetsova, yang menurut pengakuannya telah berkeliling di 77 dari 85 wilayah Rusia. Dia telah bermimpi untuk menjadi sopir truk jarak jauh sejak masih di bangku sekolah, tetapi orang tuanya tidak mengizinkannya. Pada akhirnya, ketika mendapatkan pekerjaan di pusat servis truk dia pun memutuskan mengambil kursus mengemudi dan memperoleh SIM tanpa sepengetahuan orang tuanya.

“Ketika dulu saya menanyakan lowongan pekerjaan melalui telepon, orang mengira saya mengerjai mereka dan dengan yakin mengatakan bahwa saya salah nomor. Enam bulan kemudian, saya menyadari bahwa saya harus mengambil pendekatan yang berbeda dan memutuskan untuk membeli truk saya sendiri,” tulis Kuznetsova di akun Instagramnya.

Menurutnya, ketika orang melihat seorang perempuan di belakang kemudi, mereka langsung memvonisnya seorang feminis.

“Mereka menganggapnya sebagai feminis yang berjuang untuk hak-hak perempuan dan ingin membuktikan sesuatu kepada semua orang. Bukan itu masalahnya! Saya tidak memiliki agenda semacam itu,” jelasnya menceritakan situasi yang dihadapinya.

Yuliya Lazareva, perempuan pengemudi truk lain yang telah mengantarkan kuda sejak 2013 mengatakan di Instagram-nya, alasannya memilih profesi itu karena kemalasan.

“Ini bukan pekerjaan, tatapi kesibukan termudah yang saya tahu dan bahkan mendapat bayaran untuk melakukannya. Jadi, itu juga nilai tambah!” komentar Lazareva menjawab pertanyaan dari para pengikutnya di Instagram.

Sementara, Yekaterina Gromova, 26, asal Khabarovsky Krai, telah mengemudikan truk jarak jauh sejak 2018.

“Di jalan, saya merasakan ketenangan yang tak nyata, rileks, dan kedamaian batin. Saya seperti ikan di dalam air sekarang. Saya senang!”  tulis Yekaterina di salah satu unggahannya.

Uni Soviet memiliki tingkat kesetaraan gender yang tinggi. Inilah perempuan-perempuan yang menekuni pekerjaan 'nonperempuan' pada era Soviet.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki