Mobil Berlapis Kulit, Siapa Mau?

SwapBlogRU
Mobil ini awalnya ditujukan untuk Ratu Inggris Elizabeth II.

Mobil yang sepenuhnya berlapis kulit ini, termasuk mesinnya, tengah mendambakan pemilik yang baru. Dijual di Auto.ru, salah satu situs penjualan mobil paling populer di Rusia, iklannya muncul pada 3 Oktober lalu.

Mobil ini dibuat berdasarkan model modifikasi Toyota Crown IX (S140) 1995. Dinamai Amulet, mobil ini memiliki mesin 2,5 liter berkekuatan 230 tenaga kuda. Jarak tempuh mobil ini mencapai 10.000 kilometer.

Bodinya dilapisi kulit bison Kanada, menurut majalah daring Auto.ru. Berkat dilaminasi secara rutin, lapisan kulit mobil ini tahan terhadap segala reagen (bahan yang dipakai dalam reaksi kimia). Bodi mobil itu sendiri bahkan bisa dibersihkan di tempat pencucian mobil biasa.

Mobil ini dibuat setidaknya lima tahun yang lalu dan dibanderol seharga 88 juta rubel (sekitar 16,3 miliar rupiah) pada 2015. Namun, kini si pemilik rela melepasnya seharga 25 juta rubel (sekitar 4,6 miliar rupiah) saja.

“Anda bisa mencucinya, mengeringkannya, dan mengemudikannya kembali,” kata pria yang tampaknya merupakan pemilik mobil itu saat ini. Melalui program TV Rossiya-1, ia diperkenalkan sebagai Valera Master pada 2015. Sayangnya, dia tidak membalas permintaan Russia Beyond untuk wawancara.

Bagian mesin juga dilapisi kulit dan berlian imitasi, sedangkan bodi dan interiornya dihias dengan simbolisme Slavia kuno karya seniman Mikhail Zolotov.

Langit-langit bagian dalam dilapisi bulu cerpelai Siberia. Sementara itu, detail interior lainnya dilapisi bulu cerpelai Skandinavia. Tak hanya itu, jok belakang pun dilapisi bulu musang Barguzin.

Rossiya-1 melaporkan pada 2015 bahwa mobil unik ini adalah ide seorang oligarki Rusia yang tak disebutkan namanya. Mobil tersebut kabarnya hendak dihadiahkan kepada Ratu Elizabeth II, tetapi tak pernah terwujud karena si pemilik tiba-tiba meninggal dunia.

Setelah Uni Soviet runtuh, orang Rusia akhirnya bisa “mencicipi” mobil asing. Namun, hampir 30 tahun kemudian, masih banyak yang setia pada Lada.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki