Rusia tak memiliki penghalang alami untuk melindunginya dari embusan angin Kutub Utara. Namun, itu tak berarti bahwa seluruh daerah Rusia dingin.
Natalya NosovaPertama-tama, Rusia tidak dingin. Beberapa daerah memang dingin, tapi bukan berarti seluruh Rusia dingin ... ini rumit. Rusia adalah negara yang sangat besar (jika Anda penasaran kenapa Rusia bisa sebesar ini, kami punya jawabannya) dan, tentu saja, iklim di Arktik atau Siberia tak sama seperti di Sochi dan kota-kota lain di pesisir Laut Hitam.
Suhu rata-rata tahunan di Yakutsk (Siberia Timur), misalnya, adalah -8,8 derajat Celsius, sementara di Sochi adalah 14,2 derajat Celsius. Jika kita tarik benang merah dari gambaran tersebut, tentu ada alasan mengapa Sochi yang dipilih sebagai salah satu kota tuan rumah Piala Dunia, bukan Yakutsk. Bagaimana dengan di Moskow? Saat artikel ini ditulis, suhu di ibu kota mencapai 27 derajat Celsius ... dan banyak warga Moskow yang tampaknya merindukan musim dingin Rusia yang panjang.
Meski begitu, Rusia termasuk salah satu negara terdingin di dunia. Apa alasannya?
“Rusia memang dianggap sebagai negara yang dingin. Statistik menunjukkan bahwa suhu rata-rata tahunan di Rusia adalah -5,5 derajat Celsius,” ujar Wakil Direktur Institut Geografi di Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia Aleksandr Belyaev. Dia menjelaskan bahwa kondisi ini berhubungan dengan karakteristik geografis Rusia.
“Sementara udara pada umumnya bergerak dari barat ke timur, seluruh wilayah Rusia bagian Eropa yang luas terbuka untuk massa udara (dingin) dari Kutub Utara,” kata Belyaev. Tidak ada gunung di pantai utara Rusia yang dapat menahan angin Arktik. Pegunungan Ural terbentang dari utara ke selatan, sedangkan Pegunungan Kaukasus terletak di perbatasan selatan Rusia. Tak lupa, terdapat lautan dingin di utara. Faktor-faktor ini membuat Rusia memiliki iklim yang keras.
Di masa lalu, kemenangan militer Rusia atas penjajah asing (sebut saja perang dengan Napoleon pada 1812 dan perang dengan Hitler pada 1941) sering kali terbantu oleh apa yang disebut “Jenderal Es”, yaitu musim dingin Rusia yang menyerang tentara asing tanpa ampun.
Ya, Rusia memang dingin, tetapi berterima kasih pada iklimnya karena telah mengalahkan para penjajah sedikit berlebihan. Misalnya, Jenderal Es memang membuat pasukan Napoleon menderita, tetapi hanya setelah tentara Rusia mengalahkannya di medan perang.
“Salju pertama, yang menandai awal musim dingin, memukul mundur tentara Napoleon pada 9 November,” tulis Carl von Clausewitz, seorang pakar teori militer dan sejarawan. Saat itu, Panglima Tentara Rusia Mikhail Kutuzov sudah mengalahkan tentara Prancis. Jenderal Es menyerang tentara yang sudah kalah, tapi memang itulah tugasnya.
Yang pasti, orang Rusia terbiasa dengan suhu dingin (solusinya sederhana: pakai pakaian hangat), tetapi itu bukan berarti orang-orang menikmatinya. “Embun beku Rusia membuat saya tetap fit,” tulis penyair kondang Rusia Aleksandr Pushkin. Pushkin dan banyak penulis Rusia lainnya sangat pintar dalam menggambarkan suasana musim dingin di tanah airnya. Namun demikian, mereka semua sama-sama memiliki hubungan yang rumit dengan musim ini, sebagaimana orang-orang Rusia pada umumnya (salju itu menyenangkan asalkan tak berlangsung selama lima bulan).
“Badai musim dingin mengamuk sejak pagi di dekat jendela saya, menangis, melolong di jalan-jalan yang suram kota Moskow. Di luar jendela, dahan-dahan pohon bergoyang, seperti orang-orang berdosa di neraka, sementara lonceng berdentang dengan penuh kesedihan melalui semua ini …,” tulis Ivan Turgenev dalam sepucuk surat putus asa.
Turgenev tak sendirian. “Dosa apa yang kita perbuat hingga dihukum dengan iklim seperti ini, kadang Anda bertanya pada diri sendiri mengapa Anda dilahirkan di sini,” ujar penyair Rusia Fyodor Tyutchev mengeluh. Ilya Ilf, penulis lainnya, bahkan dengan sinis menduga bahwa tukang-tukang sapu Rusia cenderung bunuh diri ketika tiba-tiba turun salju pada bulan April. Sebetulnya, hal semacam ini terjadi dari waktu ke waktu. Tahun ini, salju bahkan tiba-tiba turun pada 11 April.
Lantas, bagaimana? Rusia bisa menjadi sangat dingin, tetapi itu tidak berarti bahwa negara ini tidak pernah menikmati kehangatan musim panas. “Nikmatilah musim panasmu karena selalu ada musim dingin yang datang setelahnya,” tulis Harry Harrison — dan tak ada yang mengetahuinya lebih baik daripada orang-orang Rusia.
Tahukah Anda kenapa Rusia pernah menjadi negara komunis? Benarkah itu karena kaum Bolshevik mengambil alih kekuasaan dari Kekaisaran Rusia dan menjadikannya Uni Soviet? Bacalah selengkapnya.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda