Halo Jakarta!

Seluruh peserta BSBI berkunjung ke Monas, Jakarta. Foto: Kementarian Luar Negeri Indonesia

Seluruh peserta BSBI berkunjung ke Monas, Jakarta. Foto: Kementarian Luar Negeri Indonesia

Ketika pesawat kami mendarat di Jakarta, saya terengah-engah. Saya belum bisa menyadari bahwa saya di ujung bumi. Dan itu benar.

Saya meninggalkan Moskow pada jaket hangat, dan di Indonesia suhu udara sekitar 30 derajat. Banyak tanaman hijau, pohon-pohon palem dan pohon lainnya. Mungkin itu sebabnya orang Indonesia selalu tersenyum—bagaimana tidak tersenyum ketika ada begitu banyak keindahan?

Rusia dan Indonesia adalah dua tempat yangs sangat berbeda. Gambar di sebelah kiri adalah dacha nenek saya yang lokasinya hanya dua jam dari kota Moskow. Gambar di sebelah kanan adalah hotel di Jakarta. Foto: penulis

Jakarta, bagi saya kota yang sangat besar, dengan banyak orang. Saya pernah membaca bahwa di Jakarta tinggal 4 juta lebih banyak orang daripada di Moskow. Juga saya sangat terkejut dengan jumlah sepeda motor dan hampir tidak adanya peraturan lalu lintas.

Pada awalnya, saya sangat takut untuk menyeberang jalan, tapi kemudian saya melihat bahwa itu sangat mudah dilakukan. Orang Indonesia melemparkan tangannya di samping dan meminta sopir untuk berhenti.

Ketika kami melaju dari bandara ke tempat kami di mana tinggal semua 70 peserta program Seni Budaya Indonesia (BSBI), saya melihat ke sekeliling dan tidak bisa mengerti: apakah ada negara asing sama seperti Indonesia? Mungkin Turki, Thailand, Siprus ... tapi kemudian saya menyadari bahwa Indonesia negara yang berbeda. Ini adalah negara yang sangat istimewa, dan saya ingin bertemu dengannya.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki