Mengapa Sepak Bola Rusia Semakin Payah?

Kiper timnas Rusia Igor Akinfeev setelah pertandingan antara Rusia dan Wales pada babak penyisihan Grup B Euro 2016.

Kiper timnas Rusia Igor Akinfeev setelah pertandingan antara Rusia dan Wales pada babak penyisihan Grup B Euro 2016.

Vitaliy Belousov / RIA Novosti
Ada ‘lubang neraka’ antara pemain sepak bola profesional dan amatir pada dunia sepak bola Rusia.

Pejabat Rusia dikenal akan kemahirannya mencapai hasil baik melalui jalur terlarang. Batasan jumlah pemain asing yang bermain untuk klub telah ditetapkan sejak 2006. Peraturan ini, menurut pihak berwenang, bermaksud membantu pemain bola Rusia mengembangkan talenta mereka dan membuka kesempatan untuk memasuki klub terbaik Rusia.

Namun, dalam sepuluh tahun, pembatasan tersebut tak menciptakan peningkatan kualitas pemain. Malah, hal itu menjadi alasan peningkatan gaji pemain Rusia secara drastis, yang dalam kondisi kompetisi terbatas menjadi komoditas langka.

Jatuhnya Sepak Bola Anak-anak dan Regional

Namun, masalah terbesar dalam sepak bola Rusia bukanlah kurangnya kemauan atau ketidakpedulian sekelompok kecil jutawan yang diuntungkan oleh pembatasan pemain asing. Masalah sesungguhnya adalah ‘lubang neraka’ antara pemain sepak bola profesional dan amatir.

Piramida sepak bola, salah satu prinsip utama FIFA, pada dasarnya dihancurkan di Rusia. Selain Liga Primer yang makmur, yang diikuti 16 tim dan didanai oleh perusahaan negara serta pemerintah daerah, hampir tak ada hal lain di Rusia.

Jumlah minimal klub profesional yang akan bepartisipasi dalam tiga divisi Rusia pada musim 2016 – 2017 ialah 94 (hanya 12 di antaranya dari Siberia dan Timur Jauh). Jumlah penonton juga menyedihkan: jumlah rata-rata penggemar yang menonton pertandingan Liga Primer Rusia pada musim 2015 – 2016 ialah 11.046 (dalam Bundesliga Jerman terdapat 43.300 penonton dan Liga Primer Inggris 36.452).

Sepak bola profesional di Rusia semakin hari semakin elit. Pemain berbakat dari daerah sulit menembus tim besar. Hanya anak-anak dari keluarga terhormat yang diterima di akademi klub penting. Padahal, hanya di situ pemain muda berkesempatan mengembangkan karir profesional mereka. Daerah-daerah di Rusia tak punya liga sepak bola anak-anak. Mereka juga kekurangan pelatih yang mau dibayar murah.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki