Atlet Remaja Berotot Besi, Penakluk Rekor Dunia

Yulia Vins (18), peraih gelar juara dunia versi AWPC. Foto: Press photo

Yulia Vins (18), peraih gelar juara dunia versi AWPC. Foto: Press photo

Atlet binaraga muda asal Rusia Maryana Naumova baru saja bertemu Arnold Schwarzenegger alam ajang kompetisi bergengsi Arnold Classic bulan Maret ini. RBTH berbincang langsung dengan remaja 15 tahun ini mengenai pertemuannya dengan Arnold, serta menemukan apa saja bahaya di balik olahraga angkat beban ini, khususnya bagi para atlet remaja.

Maryana Naumova: Berjuang untuk Perdamaian Dunia

Maryana Naumova (15), atlet muda asal Rusia peraih tiga kali gelar juara dunia cabang olahraga angkat besi bench press, tidak hanya tampil cemerlang dalam ajang kompetisi bergengsi Arnold Classic pada bulan Maret ini di kota Columbus saja, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk berkenalan langsung dengan Arnold Schwarzenegger yang legendaris.

Dalam pertemuannya dengan sang peraih tujuh kali gelar "Mr. Olympia" tersebut, Naumova meminta Arnie (panggilan akrab Arnold) untuk menjadi Presiden AS dan memperbaiki hubungan bilateral antara Rusia dan AS. Dalam kesempatan tersebut, Naumova juga memberikan foto-foto serta surat-surat dari anak-anak di Donbass, Ukraina kepada sang mantan Gubernur California tersebut.

"Ketika saya melihat Arnold, saya tidak mampu menahan emosi dan menangis. Bagi saya, dia selalu menjadi teladan untuk diikuti," cerita Naumova kepada RBTH. "Arnold berjanji untuk membaca seluruh surat dari anak-anak Donbass dan akan menolong dengan segala cara yang mungkin bisa dilakukan. Bagi saya, hal tersebut adalah sebuah kemenangan pribadi. Saya harap dalam waktu dekat kontak senjata di Ukraina akan berhenti dan kedamaian akan kembali."

Foto: Press photo

Dalam perlombaan yang diikutinya, Naumova harus dibantu oleh para pelatih dan asisten asal Amerika dikarenakan visa mentor pribadinya, Aleksey Serebryakov, ditolak. Akan tetapi, hal tersebut tidak menghalangi perempuan 15 tahun ini untuk mengangkat besi dengan beban 150 kilogram, yang membuatnya mencetak rekor dunia di antara atlet angkat beban remaja perempuan lainnya.

Selain karirnya yang terbilang sukses, Naumova juga aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan di seluruh dunia. Pada Juni 2014 silam, Naumova mengadakan sejumlah seminar di berbagai sekolah di Korea Utara. Kemudian di bulan Oktober 2014, dia datang ke Donetsk dan Lugansk, yang membuat Pemerintah Ukraina mencabut seluruh penghargaan dan gelar Naumova ia menangkan pada beragam kompetisi yang diadakan di wilayah Ukraina.

Naumova yakin bahwa seseorang perlu menolong manusia yang membutuhkan dengan cara apapun yang mungkin dilakukan.

"Saya dididik oleh orangtua saya seperti itu.Jika kamu punya sesuatu, kamu harus membaginya dengan yang lain. Saya menyampaikan surat anak-anak Donbass kepada Arnold bukan untuk pencitraan. Saya bahkan tidak berpikir bahwa hal ini dapat menarik perhatian para wartawan," ujar Naumova mengakui.

Yulia Vins: Otot Biseps Sekelas Schwarzenegger

Press photo

Naumova bukanlah satu-satunya duta remaja asal Rusia dalam cabang olahraga angkat besi yang mendapatkan popularitas di seluruh dunia. Yulia Vins (18), peraih gelar juara dunia versi AWPC, behasil menunjukkan prestasi terbaik di seluruh dunia. Ia mampu mengangkat beban seberat 200 kilogram dengan berat badan 65 kilogram. Kesuksesan tersebut memberikan Yulia kontrak iklan dengan berbagai produsen peralatan dan nutrisi olahraga.

Foto: press photo

Yulia untuk pertama kalinya datang ke tempat latihan kebugaran pada pertengahan tahun 2012 silam. Dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun, Vins telah menaikkan berat badannya dari 48 kilogram menjadi 65 kilogram. Kenaikan itu didapat atas peningkatan massa otot dalam dirinya. Lingkar otot bisepsnya mencapai 40,5 cm. Sebagai perbandingan, ketika Schwarzenegger berusia 20 tahun dan menjadi "Mr. Universe" pada tahun 1967, lingkar bisepsnya mencapai 52 cm.

Dalam perlombaan bench press terakhir yang ia ikuti, Vins mengangkat beban dalam posisi deadlift seberat 75 kilogram dan dalam posisi squat seberat 79 kilogram. Vins mengaku bahwa beban yang diangkatnya dalam latihan rutin lebih berat daripada itu. Namun dalam perlombaan, dia dilarang mengangkat beban seperti saat dia latihan karena alasan medis.

Dampak Negatif Angkat Beban

Mantan dokter klub sepak bola Spartak, Dinamo, dan juga timnas Rusia, Yuriy Vasilkov menilai, beban berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan para atlet perempuan.

"Saat seorang atlet pria berlatih angkat beban, dia selalu berada dalam pengawasan para tim ahli. Terlebih lagi, jika itu berhubungan dengan para atlet remaja. Tubuh manuisia selalu tumbuh. Dengan mengangkat besi, seorang atlet dapat saja mengalami cedera persendian dan punggung yang serius," kata Vasilkov menjelaskan. "Beban yang besar juga dapat menyebabkan kelainan struktur tubuh. Selain itu, latihan dengan beban tidak menstimulasi peredaran darah pada otot dan tidak membantu peregangan fascia. Kita sedang berbicara tentang remaja wanita, calon ibu masa depan. Mereka harus berhati-hati untuk memilih obat-obatan yang benar dan menaikkan beban angkat secara bertahap."

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki