Atlet Renang Indah Anastasia Davydova
Foto: AFP/East News
Atlet perempuan asal Moskow ini telah menorehkan namanya dalam papan rekor dunia cabang renang indah. Sepanjang hidupnya, ia telah memperoleh lima medali emas di Olimpiade. Ia mendapatkan dua medali dalam Olimpiade Yunani 2004 dari kategori duet dengan Anastasia Yermakova dan kategori beregu. Dua medali lain ia raih di Olimpiade Beijing 2008, lagi-lagi dari kategori duet dengan Yermakova dan kategori beregu. Sedangkan medali kelimanya diraih pada Olimpiade London 2012 dari kategori beregu. Selain itu, Davydova juga merupakan peraih 13 medali emas kejuaraan dunia dan tujuh medali emas kejuaraan Eropa.
Perolehan medali yang paling sulit menurut Davydova adalah dalam Olimpiade Yunani 2004. Ketika itu, sesaat menjelang akhir penampilan timnas Rusia, tiba-tiba musik pengiring mati di akhir penampilan. Berdasarkan peraturan yang berlaku, mereka harus mengulang kembali set gerakan mereka, padahal program set gerakan timnas beregu Rusia sangat sulit, membutuhkan keterampilan tinggi, serta sangat menguras tenaga. Meski khawatir kekurangan tenaga untuk melakukan penampilan ulang, timnas Rusia berhasil melakukan gerakan beregu dengan sangat baik dan tanpa cela.
“Saya rasa medali Olimpiade Yunani merupakan peraihan paling berharga bagi saya. Kala itu, musik pengiring kami berhenti berputar tepat ketika tersisa hanya tiga langkah saja dari peraihan medali emas Olimpiade. Tentu hal tersebut sempat membuat kami gusar. Tapi kalau saya teringat kenangan kala itu, sejak momen musik berhenti berputar hingga saat penampilan ulang kami, saya tidak merasakan kegelisahan sama sekali. Ketika itu ada keyakinan dalam hati bahwa semua akan berjalan baik dan saat musik diputar kembali, kami akan dapat melakukan semua seperti gerakan yang sudah kami latih sebelumnya,” kenang Davydova. (Sapsan)
Atlet Senam Ritmik Yevgeniya Kanayeva
Foto: Vladimir Pesnya/Ria Novosti
Dari jumlah medali yang dimenangkan dalam kompetisi tingkat dunia, pesenam ritmik Yevgeniya Kanayeva (24) pantas menempati urutan teratas. Kanayeva memenangkan Olimpiade dua kali berturut-turut, hal yang pertama kali terjadi dalam sejarah senam ritmik di kategori individu, pada Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012. Selain itu, Kanayeva juga telah memenangkan 17 kali kejuaraaan dunia. Ia pernah menjadi juara kategori individu di ajang tersebut tiga kali berturut-turut, serta menyabet empat medali emas di ajang World Games 2009, kejuaraan cabang olahraga non-Olimpiade.
Kanayeva pun beberapa kali mencetak rekor yang sangat sulit dipercaya. Pada 2009, Kanayeva berhasil menjadi atlet senam ritmik pertama dalam sejarah yang meraih enam medali sekaligus dalam sebuah ajang kejuaraan dunia. Dua tahun kemudian, ia mengulang kesuksesan yang sama. Pada 2011 lalu, Kanayeva juga berhasil mencetak rekor dengan menjadi pesenam pertama yang meraih angka sempurna, 30, dalam pertandingan final dengan alat pita pada tahap Grand Prix di Brno, Ceko.
Namun, saat ini kelanjutan karir Kanayeva masih diliput tanda tanya. Ia tengah menantikan kelahiran bayinya dan ia belum tahu apakah akan kembali ke bidang olahraga profesional tersebut kelak.
“Ketulusan tidak didapatkan dari latihan. Jika seseorang memiliki sikap positif dan akal sehat, maka Anda tidak akan bertengkar—dengan perkecualian tertentu—dan Anda akan harmonis dalam bidang olahraga,” ujar Kanayeva. (rsport.ru)
Atlet Scuba Diving dan Finswimming Pavel Kabanov
Foto: arsip pribadi
Pavel Kabanov (39) bisa dikatakan adalah raja di cabang olahraga non-Olimpiade finswimming. Atlet kelahiran Yaroslavl yang saat ini tinggal di Novosibirsk tersebut merupakan juara dunia 17 kali dan juara Eropa 16 kali cabang finswimming, cabang renang yang menggunakan kaki katak monofins dalam lomba renang kategori surface, apnoea dan immersion finswimming. Kabanov merupakan peraih tiga medali emas dalam ajang World Games, dua diraih pada 2005 dan satu medali diraih pada 2013. Kabanov juga memegang rekor dunia cabang finswimming saat ini untuk kategori surface dan apnoea jarak 50 meter (di kolam renang sepanjang 25 meter), serta rekor dalam lomba renang estafet finswimming 4x100 meter.
“Cabang olahraga kami bukan cabang yang dipertandingkan di Olimpiade dan tidak dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan hidup. Oleh karena itu, kami tak punya kesempatan untuk berlatih renang terus sepanjang hari. Atlet finswimming punya pekerjaan lain selain berenang. Pada dasarnya, perlu dua sesi latihan per hari, namun kami hanya mampu mengikuti satu sesi saja. Situasi serupa juga dihadapi oleh sebagian besar atlet-atlet Novosibirsk. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil yang diraih, tapi kami akan terus berusaha bertahan,” kata Kabanov. (bestsportnsk.ru).
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda