Atlet Rusia Abad Ke-21 yang Terkuat di Dunia

Bogatyr (sebutan untuk tokoh yang kuat dan perkasa, pembela kebajikan dalam cerita kepahlawanan rakyat Rusia) ternyata belum punah di abad 21 ini. RBTH menyusun daftar atlet terkuat asal Rusia saat ini, mulai dari atlet panco, angkat besi, hingga gulat gaya bebas.

Sejak dulu, Rusia selalu memiliki atlet berkekuatan super. Pada awal abad ke-20, seluruh Eropa bertepuk tangan untuk pegulat Rusia Ivan Poddubniy yang belum pernah terkalahkan selama 40 tahun karirnya. Pada era 1970-an, seorang atlet angkat besi Uni Soviet Vasiliy Alekseyev berhasil mencetak 90 rekor dunia. Sementara pada era 1990-an, atlet legendaris cabang gulat Greco-Roman asal Rusia Aleksander Karelin hanya kalah dua kali dari 900 pertandingan sepanjang karirnya. Mereka adalah orang-orang terkuat di dunia pada masanya. Kali ini, RBTH akan membahas atlet-atlet serupa di abad ke-21.

Aleksey Voevoda (Bobsled, Armwrestling)

Foto: RIA Novosti

Aleksey Voevoda lebih dikenal sebagai atlet bobsled yang berperan sebagai pendorong dalam bobsled berkelompok yang terdiri satu pengemudi, satu pengerem, dan dua pendorong. Bersama sang pengemudi Aleksander Zubkov, Voevoda menjadi pahlawan Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014 dengan memenangkan dua medali emas di nomor berkelompok dua orang dan empat orang. Namun, Voevoda memiliki hobi lain yang digelutinya secara profesional, yakni armwrestling. Dalam bidang panco, Voevoda telah meraih tiga gelar amatir dan sederet piala tingkat profesional yang tak terhitung banyaknya. Ia memiliki julukan, “Tangan Terkuat di Bumi”, dan tentu hal tersebut adalah ungkapan hiperbola.

Ia bercerita, sejak dulu ia tak mau sekedar sehat, melainkan juga ingin menjadi kuat. Voevoda memiliki cerita mengesankan mengenai kekuatannya. Ketika berumur 14 tahun, Voevoda mengaku mampu mengangkat mobil Zaporozhets, bahkan tanpa bantuan dongkrak. “Saya ingat pernah sekali melakukan tindakan anarki saat masih kecil. Ketika itu, tetangga saya memarkir mobilnya secara serampangan. Maka, saya angkat mobil semyorka (sebutan untuk VAZ-2107) itu, lalu saya geser dan saya taruh di tengah jalan. Ia kaget dan menepuk kepalanya! Sedangkan kami tertawa terbahak-bahak,” kata Voevoda seperti dikutip koran olahraga Sport-Express.

Ruslan Albegov (Angkat Besi)

Foto: RIA Novosti

Jika orang terkuat di Rusia adalah seorang atlet angkat besi kelas berat yang membuat catatan rekor terbanyak, maka tanpa diragukan lagi gelar tersebut akan menjadi milik sang juara dunia dan Eropa cabang angkat besi saat ini, peraih medali perunggu dalam Olimpiade London, Ruslan Albegov (26). Dalam kejuaraan dunia 2013 di Wroclaw, atlet kelahiran Vladikavkaz ini menjadi juara pertama dengan jumlah angkatan 464 kilogram. Jumlah angkatan tersebut tentu cukup untuk mendapat kemenangan mutlak pada olimpiade tersebut. Namun sayangnya saat itu Albegov tidak mampu tampil maksimum dalam angkatan clean and jerk, meski pada angkatan snatch ia tampil mengesankan. Akhirnya, Albegov harus puas dengan medali perunggu yang diraihnya dan melihat medali emas dikalungkan pada Behdad Salimi, atlet angkat besi asal Iran.

Albegov pun menuturkan cerita di balik kekalahannya tersebut. Pada 2008, Albegov masuk wajib militer dan awalnya terdaftar dalam klub olahraga tentara Rusia. Entah mengapa, ia kemudian ditempatkan dalam satuan perang, yaitu satuan pasukan tank. Dalam satuan tersebut, ia sama sekali tak punya waktu untuk berlatih. “Selang dua bulan masa wajib militer, saya bahkan mulai muat di dalam tank, meski terpaksa membuka helm pelindung, karena kalau tidak pintu atas tank tidak dapat ditutup,” kenang Albegov. Satu tahun kemudian, ia keluar dari militer dengan pangkat sersan. Ia sedikit menyesali masa satu tahun yang ia lewati di militer tersebut. “Jika saja masa itu dihilangkan dari hidup saya, mungkin saat ini saya sudah menggenggam beberapa medali olimpiade lain,” kata Albegov. Setelah keluar dari militer, ia kembali berlatih dengan berat badan 30 kilogram lebih ringan dibanding sebelum wajib militer. “Saya butuh setahun penuh untuk mengembalikan performa saya. Setelah itu, dibutuhkan setahun lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik,” cerita Albegov pada koran Argumenty i Fakty.

Mikhail Koklyaev (Angkat Besi, Powerlifting, Power Extreme)

Foto: PhotoXPress

Atlet asal Chelyabinsk Mikhail Koklyaev bisa dibilang merupakan penerus Ivan Poddubniy. Koklyaev sempat menjadi anggota timnas angkat besi Rusia. Ia adalah satu-satunya orang Rusia yang berhasil menjadi juara pertandingan power extreme (strongman) internasional. Prestasi yang ditorehkan Koklyaev antara lain tujuh kemenangan dalam Strongman Champions League, empat medali dari kompetisi Arnold Strongman Classic, dan tiga medali dalam kejuaraan IFSA Strongman World Championships (pada 2005 Koklyaev meraih peringkat ketiga, 2006 dan 2007 meraih peringkat kedua).

Medali Olimpiade Yunani 2004 bisa saja menghiasi daftar pencapaiannya, namun pada 2003 pemimpin Federasi Angkat Besi Rusia tidak mengizinkan Koklyaev berangkat ke kejuaraan kelas dunia tersebut. Koklyaev pun tak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Saya punya kesempatan mengikuti Olimpiade 2004 dan menorehkan prestasi di sana. Namun, saya melewatkannya. Saat itu, rasanya semuanya jatuh hingga ke dasar gelas, saya terpuruk hingga titik terendah. Tapi saya beruntung dapat bangkit lagi. Keluarga dan olahraga membantu saya mengalahkan semua kekurangan dalam diri saya,” kata Koklyaev seperti dikutip olympic-weightlifting.ru.

Tatyana Kashirina (Angkat Besi)

Foto: RIA Novosti

Perempuan Rusia juga menjadi yang terkuat di kalangannya. Atlet angkat besi perempuan asal Rusia Tatyana Kashirina saat ini telah mencatatkan namanya dalam semua rekor dunia kelas berat perempuan (di atas 75 kilogram), yaitu 151 kilogram untuk angkatan snatch, 190 kilogram untuk angkatan clean and jerk, serta rekor berat total dari dua angkatan sebesar 334 kilogram. Dua rekor pertama Kashirina diraih dalam Olimpiade London dan kejuaraan dunia 2013 di Wroclaw. Dalam pertandingan di Wroclaw, ia mengaluni medali emas. Kashirina berhasil membalas atlet asal Tiongkok Zhou Lulu yang setahun sebelumnya mempertajam persaingan mereka dengan merebut medali emas dari Kashirina di momen-momen akhir.

Ternyata, angkat besi adalah cabang olahraga yang paling populer ketiga dalam Olimpiade London. Ketika saya pulang ke rumah, orang-orang mendatangi saya dan berkata bahwa mereka tidak menyangka angkat besi bisa menjadi jenis olahraga yang begitu indah,” tutur Kashirinia seperti dikutip Novye Izvestiya.

Bilyal Makhov (Gulat Gaya Bebas)

 

Foto: RIA Novosti

 

Dalam gulat gaya bebas, para atlet asal Rusia lebih bersinar dibanding atlet dari negara lain. Atlet yang paling bersinar adalah atlet kelahiran Nalchik, Bilyal Makhov (26). Ia berhasil meraih tiga gelar juara dunia di kelas kurang dari 120 kilogram dan meraih medali perunggu di Olimpiade London.

Makhov seharusnya bisa mengikuti Olimpiade Beijing 2008. Namun menjelang tahap akhir seleksi ia mengalami keracunan makanan saat sedang berada di pusat latihan. Beberapa bulan kemudian, baru diketahui bahwa ia keracunan merkuri.

Dalam sebuah wawancara, Makhov menegaskan tidak ingin membicarakan insiden tersebut. “Jika dilanjutkan, berarti saya menyalahkan seseorang, padahal saya makan makanan yang berasal dari panci yang sama dengan makanan atlet lain dalam pusat latihan itu, dan saya sendiri yang menaruh makanan ke atas piring. Jadi, seharusnya semua atlet lain juga mengalami keracunan makanan yang sama. Jika seperti itu, maka penegak hukum bisa saja menghancurkan reputasi orang-orang yang saya sayangi,” tutur Makhov seperti dikutip Sovetskiy Sport.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki