Petinju Perempuan Rusia Bersinar di Ring Tinju Internasional

Svetlana Kulakova: "Ini olahraga serius, sama seperti tinju yang dilakukan laki-laki." Foto:  Photoshot/Vostock Photo

Svetlana Kulakova: "Ini olahraga serius, sama seperti tinju yang dilakukan laki-laki." Foto: Photoshot/Vostock Photo

Pertandingan tinju yang dilakukan perempuan bisa menjadi sebuah tontonan yang menarik. Tinju perempuan Rusia terkenal di kancah internasional berkat Natalya Ragozina yang telah menyandang semua gelar tinju profesional. Saat ini, petinju perempuan Rusia yang sedang naik daun adalah si pirang Svetlana Kulakova.

Svetlana menyatakan ia hidup, bahkan bernapas dari tinju. Svetlana sadar ada banyak stereotipe tentang tinju perempuan. “Beberapa orang menganggap ini kejam, yang lain menganggapnya seksi. Padahal ini olahraga serius, sama seperti tinju yang dilakukan laki-laki. Natalya Ragozina adalah perintisnya. Ia menunjukkan pada dunia bahwa perempuan Rusia juga bisa bertinju,” kata Svetlana. “Toh, tinju perempuan sudah dimasukkan sebagai cabang Olimpiade, apa lagi yang harus dikatakan? Satu-satunya perbedaan antara tinju perempuan dan laki-laki adalah tinju perempuan lebih emosional.”

Svetlana Kulakova telah menyandang sembilan gelar kemenangan dalam sabuknya. Foto: PhotoXPress

Svetlana telah merencanakan karirnya dengan penuh pertimbangan. Ia sudah meraih ambisinya dengan menjadi juara dunia dan juara Eropa, serta telah memenangi banyak kejuaraan dunia. Svetlana menargetkan dapat meraih empat gelar organisasi tinju profesional yang berbeda, seperti Wladimir Klitschko, petinju idolanya yang memiliki gaya bertinju klasik. Svetlana juga menurunkan bobot sebanyak tiga kilo dan beralih ke kelas amatir untuk mendapatkan sabuk emas Olimpiade. “Percayalah, ini bisa menjadi puncak karirku,” ujar Svetlana.

Namun, rencana tersebut menghadapi kendala. Pada Juni lalu, Kulakova (31) yang merupakan juara bertahan Kelas Welter Ringan WBA, gagal mengalahkan juara reguler di kelas yang sama, Ana Laura Esteche (23) dari Argentina. Laga yang sebelumnya disebut Kulakova sebagai laga tersulit dalam karirnya itu berakhir seri.

Akan tetapi, Kulakova masih memegang sembilan sabuk, dan hasil seri tersebut justru menjadi cambuk. “Untuk memenangkan tinju Anda tidak harus jadi liar, tapi cukup menjadi seseorang yang bertekad penuh semangat. Ketika lawan mulai menyerang, mekanisme pertahanan harus dijalankan, dan setiap sel dalam tubuhku bekerja untuk bertahan,” ujar Kulakova.

Buat Putri Muhammad Ali Gentar

Di awal karirnya, pada 2007  2008, Kulakova sangat tak suka jika dibanding-bandingkan dengan Natalya Ragozina. “Aku tidak mau menjadi Ragozina kedua, aku ingin menjadi Kulakova yang pertama.”

Impian untuk mengalahkan putri petinju Muhammad Ali membawa Ragozina ke dunia tinju profesional. Foto: ITAR-TASS

Nama Natalya “Si Gadis Palu Godam” Ragozina, yang sekarang telah pensiun, masih meninggalkan rasa takut dan rasa gentar pada para pengikutnya. Ragozina merupakan petinju dengan gelar terbanyak yakni pernah menjadi dua kali juara dunia, pemegang Piala Dunia, dua kali juara Eropa kelas amatir, dua kali juara dunia dan juara Asia, serta menjadi juara kelas menengah super tak terkalahkan (di bawah 72,575 kg) di semua organisasi tinju profesional ternama: WIBA, GBU, WBA, WIBF, dan WBC.

Dalam karir tinjunya, Natalya Ragozina telah membukukan 22 laga dan 22 kemenangan. Tiga belas dari semua pertandingan berakhir K.O. Laga ke-23, yang seharusnya dilakukan pada 18 Juni 2011, ditunda karena semua lawan mengundurkan diri.

Bahkan putri Muhammad Ali, Laila Ali, yang juga tak terkalahkan, tidak mau mengambil risiko untuk merusak wajah dan catatan rekornya. Ragozina bercerita, “Aku memiliki impian yang telah membawaku ke tinju profesional, yakni bertemu Laila Ali dan mengalahkannya, tetapi dia tidak pernah mau bertarung, bahkan dengan bayaran 800 ribu dolar AS yang akan diberikan padanya. Ali adalah bintang di Amerika Serikat. Jadi, siapa yang mau menyerahkan segalanya hanya untuk satu pukulan?”

Sarung Tinju Emas

Kulakova ingin memenangkan gelar tertinggi di kelas amatir yakni sebuah sabuk emas Olimpiade. Akan tetapi, tim nasional Rusia juga berharap pada petinju-petinju perempuan yang lain. Untuk pertama kalinya, perempuan diperbolehkan mengikuti kompetisi tinju Olimpiade dengan tiga kategori kelas pada Olimpiade 2012 di London. Petinju Rusia Sofya Ochigava (kelas ringan di bawah 60 kg) dan Nadezhda Torpolova (kelas menengah di bawah 75 kg), berhasil memenangkan medali perak.

Pada kejuaraan Eropa yang terakhir di Rumania, tim Rusia memiliki dua juara Eropa yang baru yakni Zinaida Dobrynina (kelas 57 kg) dan Anastasia Beliakova (kelas 64 kg). Mereka juga menjadi andalan Viktor Lisitsyn, pelatih nasional tim tinju Rusia, untuk berlaga dalam kejuaraan dunia selanjutnya yang akan diadakan pada November mendatang di Korea Selatan.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki