Para pemain timnas Rusia berlatih di stadion Novelli Junior, kandang klub lokal Ituano yang berada tak jauh dari hotel. Foto: RIA Novosti
Pemain timnas Rusia tinggal di hotel bintang lima San Rafael yang sempat diincar oleh timnas Jerman. Setelah timnas Jerman memilih untuk menetap di tempat lain karena melihat jadwal main mereka di Piala Dunia, Capello pun langsung memesan hotel tersebut bagi timnas Rusia.
Hotel seluas 80 ribu meter persegi tersebut memiliki lapangan tenis dan voli pantai, sauna, kolam renang, kamar pijat, dan fisioterapi bagi para anggota timnas. Luas kamar hotel berkisar antara 50 meter persegi sampai 125 meter persegi.
Setiap timnas Rusia sampai di hotel, wilayah sekitar hotel ditutupi pagar dengan pelapis buram yang berat dan di atasnya terdapat lilitan kawat berduri. Para polisi bersenjata berjaga di sekitar hotel bersama tentara yang rutin berpatroli. Para wartawan sudah diperingatkan untuk menjauh dari wilayah hotel, dan usaha untuk mencari tahu apa yang berlangsung di balik pagar tersebut hanya akan berakhir menyedihkan.
Kehidupan pribadi para pemain timnas yang berlangsung di dalam hotel sangat dijaga kerahasiaannya. Para karyawan hotel San Rafael melewati para wartawan tanpa menolehkan kepalanya sama sekali dan diam seribu bahasa. Mereka diancam dengan denda dalam jumlah besar, bahkan pemberhentian hubungan kerja, jika menceritakan kehidupan pemain timnas di hotel tersebut.
Para pemain timnas Rusia berlatih di stadion Novelli Junior, kandang klub lokal Ituano yang berada tak jauh dari hotel. Kontak pemain dengan para wartawan hanya boleh berlangsung selama 20 menit. Dalam rentang waktu tersebut. para wartawan diizinkan melihat sebagian kecil latihan dan mewawancarai dua orang pemain di tempat khusus yang telah disediakan. Namun, para pemain pun tidak terlalu senang berbincang dengan wartawan.
Dalam salah satu wawancara, gelandang timnas Rusia dan pemain dari klub Dinamo Moskow Aleksey Ionov mengaku bahwa dia sangat menantikan pertandingan pertama melawan Korea Selatan. “Pertandingan pertama akan memberi sensasi emosi yang berbeda. Kami sangat menantikan pertandingan melawan Korea Selatan dan berharap kami dapat memenangkan laga tersebut. Kami akan berusaha untuk untuk tidak mengecewakan siapa pun," ujar Ionov.
Usaha wartawan mencari tahu apa yang dibicarakan Fabio Capello berakhir sia-sia karena para pemain menolak mengomentari pertanyaan mengenai bagian latihan yang tertutup. “Hal-hal yang disampaikan Capello adalah rahasia!” ujar Ionov.
Menu Chef Italia
Jika kehidupan pribadi para pemain dirahasiakan, lain halnya dengan makanan mereka. Menu makanan mereka malah dipublikasikan secara terang-terangan.
Sebanyak 120 kilogram pasta, 50 kilogram keju Parmezan, serta 100 botol minyak zaitun diangkut masuk ke hotel tersebut untuk kebutuhan makanan para pemain Rusia. Para koki timnas Rusia yang dipimpin oleh chef asal Italia Nino Graziano juga terlihat di pasar-pasar setempat dengan daftar belanjaan panjang di tangan mereka. Para penjual di pasar membenarkan bahwa Graziano dikelilingi oleh karyawan hotel memilih sendiri sayur, buah dan ikan. Sang chef memilih daging ikan cod, salmon, sapi, dan daging bebek yang telah dipesan terlebih dahulu. Menu makanan timnas Rusia di bawah pengawasan ketat dan semua merupakan makanan sehat yang tak berlemak.
Para koki berupaya keras agar timnas Rusia makan dengan menu bervariasi. Para pemain mengaku sangat puas dengan makanan yang disajikan. Sayangnya, timnas Rusia tak seberuntung timnas Portugal yang mendapat port wine dalam kotak besar, atau timnas Jerman yang mempunyai satu tanki penuh berisi bir yang dikirim ke pusat latihan mereka.
Pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Rusia di Rossiyskaya Gazeta.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda